English English Indonesian Indonesian
oleh

Reviu Peran dan Prospek Lembaga Keuangan Non Bank

Sebanyak 63 Perusahaan Pembiayaan dengan 321 jaringan kator; Pegadaian 3 dengan 338 jaringan kantor; 2 Perusahaan Penjaminan dengan 6 jaringan kantor; 4 Modal Ventura dengan jaringan 75 kantor, dan 1 lembaga dan 1 jaringan Keuangan Mikro.

Trend perkembangan umum IKNB tersebut ditunjukkan oleh Premi Asuransi Umum pada Triwulan II-2023 mengalami penurunan cukup tinggi, dari Rp1,399 triliun menjadi Rp867 miliar, demikian pula dengan klaimnya, sehingga diperoleh ratio P/K meningkat dari 233,18% menjadi 255,32%.

Kemudian, pada periode yang sama Premi Asuransi Jiwa, juga turun menjadi hanya Rp1,026 triliun dari Rp2,26 triliun, juga klaim turun menjadi Rp761 miliar dari Rp1,558 triliun. Sehingga P/K Asuransi Jiwa meningkat sedikit, 134,86% dari 130,96%.

Terkait kinerja IKNB secara detail di Sulsel, tercatat bahwa piutang yang diberikan Perusahaan Pembiayaan meningkat menjadi Rp16,98 triliun atau tumbuh 11,69% (yoy); Total Asset Dana Pensiun mampu meningkat 25,51% atau menjadi Rp1,53 triliun; Kemudian total pinjaman Pegadaian menjadi Rp5,85 triliun atau meningkat 22,71% (yoy).

Total pembiayaan Modal Ventura tumbuh tipis, 3,24% (yoy) atau berjumlah Rp367 miliar. Terakhir, perkembangan Fintech P2PL terdapat 394,112 rekening sebagai penerima pinjaman aktif, dengan outstanding pinjaman Rp1,120 triliun, dengan TWP 90, 2,05%.

Terakhir, memperhatikan berbagai perkembangan data-data terkait IKNB baik secara nasional dan khususnya di Sulsel maka dapat dikatakan, peran IKNB dalam perekonomian Indonesia memang sangat strategis dalam pembangunan, terutama terkait dengan perannya sebagai lembaga perantara keuangan bagi kelompok masyarakat kecil, khususnya para pelaku UMKM.

News Feed