English English Indonesian Indonesian
oleh

Reviu Peran dan Prospek Lembaga Keuangan Non Bank

Dalam konteks nasional, kinerja Industri Keuangan Non Bank (IKNB) mengalami perkembangan yang baik. Pada Oktober 2023, pertumbuhan total aset IKNB mengalami kenaikan tipis dibanding periode yang sama tahun sebelumnya menjadi Rp3095,11 triliun, atau tumbuh 2,27%. Peningkatan aset IKNB terbesar didorong kenaikan aset industri Asuransi Konvensional dan BPJS, Lembaga Pembiayaan, dan Dana Pensiun.

Pada periode November 2023, Pendapatan premi asuransi meningkat 3,56% (yoy), dengan RBC Asuransi Umum dan Reasuransi mencapi 348,97%, dan RBC Asuransi Jiwa sebesar 464,13%. Artinya tingkat kesehatan keuangan Perusahaan Asuransi baik; Asset Dana Pensiun meningkat 6,2% (yoy); Asset Perusahaan Penjaminan meningkat 8,6% (yoy).

Kemudian, Piutang lembaga Pembiayaan meningkat signifikan 14,14%, dengan Gearing ratio 2,21 kali dan NPF 2,54%; Outstanding Pembiayaan dan Fintech tumbuh 18,05%, dengan TWP 90 Fintech P2P Lending 2,81%. Sedang Pembiayaan Modal Ventura terkontraksi sebesar -2,61% (yoy).

Berdasarkan jumlah Pelaku, industri Lembaga Keuangan Mikro merupakan industri dengan jumlah pelaku IKNB terbesar (243), diikuti Industri Jasa Penunjang IKNB, Lembaga Pembiayaan, Dana Pensiun, Lembaga Jasa Keuangan Khusus, Asuransi Konvensional serta BPJS, terakhir Fintech.

Kemudian, dalam konteks daerah, Sulsel khususnya, sesuai data OJK Regional 6 Sulampua menjelaskan bahwa perkembangan IKNB di Sulsel cukup baik. Tercatat ada 157 jumlahnya dengan total jaringan mencapai 940 kantor. Ada 53 Asuransi umum dengan jaringan 83, dan 29 Asuransi Jiwa dengan 88 jaringan kantor serta ermasuk 2 Asuransi Wajib dengan 28 kantor.

News Feed