English English Indonesian Indonesian
oleh

Reviu dan Prospek Perekonomian Nasional

Sehingga berdampak positif terhadap suku bunga perbankan bisa terjaga mendorong pertumbuhan kredit/pembiayaan. Dampaknya, kredit bank konvensional tumbuh 10,38% (yoy) sedang pembiayaan perbankan syariah meningkat 15,80%), seiring masih baiknya kinerja dunia usaha atau korporasi. Diperkirakan tahun 2024 tren kredit/pembiayaan pada perekonomian terus meningkat dalam kisaran 12-13%.

Pertumbuhan kredit di segmen UMKM, mencapai 8,03% (yoy), antara lain didukung meningkatnya penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR). Pertumbuhan kredit diperkirakan akan membaik karena meningkatnya aktivitas ekonomi domestik yang berdampak pada naiknya kebutuhan pembiayaan dari rumah tangga, korporasi, termasuk makin besarnya peranan generasi muda produktif dalam perekonomian, diantaranya pada industri kreatif.

Selain itu, kinerja Neraca Pembayaran Indonesai (NPI) cukup baik pada tahun 2023, sehingga dianggap mampu menopang ketahanan sektor eksternal. Kinerja transaksi berjalan cukup sehat dengan surplus neraca perdagangan. Di tengah meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global, aliran modal asing masuk terjadi (net inflows).

Posisi cadangan devisa Indonesia pada awal tahun 2024 mencapai 146,4 miliar dolar AS, setara untuk membiayai 6,5 bulan impor termasuk pembayaran utang luar negeri, di atas standar kecukupan internasional untuk sekitar tiga bulan impor. Diperkirakan perkembangan cadangan devisa tetap meningkat tapi dengan tren melambat.

Terakhir, prospek perbaikan ekonomi diperkirakan berlanjut pada tahun 2024 dengan respons dan sinergi kebijakan struktural dari para otoritas kebijakan terkait dalam rangka mendukung pemulihan dan kebangkitan perekonomian nasional. Tujuan utamanya untuk mendorong meningkatnya kegiatan investasi melaui PMDN dan masuknya PMA dengan tingkat efisiensi tinggi dan optimalnya produktivitas usaha mereka.

News Feed