English English Indonesian Indonesian
oleh

Ketika Anjing Permalukan Manusia

Kejadian itu, disaksikan oleh segenap penumpang yang tersadarkan oleh tindakan anjing itu yang melakukan tindakan terpujinya sambil menggongong. Semua penumpang di bus itu pun, pada terperangah, lantas serentak menundukkkan kepalanya karena merasa telah dipermalukan oleh seekor anjing.

***

Pembaca yang Budiman, peristiwa tersebut, kejadiannya di luar negeri yang saya saksikan di Whats App melalui postingan seorang kawan. Dimana kejadiannya, dan bagaimana persisnya, tidaklah penting. Karena yang terpenting dari kejadian itu, adalah pesan moralnya.

Perilaku manusia akhir-akhir ini akibat mengutamakan pengaruh kehidupan bendawi dan egoisme yang mendominasi, terkadang membuat manusia terjerembab di lembah kehinaan, bahkan lebih rendah dari binatang.

Al Qur’an telah mengingatkan bahwa derajat manusia tidak menutup kemungkinan lebih rendah dari binatang, bahkan lebih hina lagi. “sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat (rendah) lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai (al Qur’an, Surat Al A’raf: 179).

Ya, mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih rendah-sesat- lagi, karena punya hati, mata, dan telinga, tetapi tidak digunakan untuk kemamfaatan sesama manusia. Artinya, rasa kemanusiaan mereka telah tercerabut. Kisah anjing tersebut, cukup menjadi bukti dan pelajaran, bahwa acap kali binatang terkadang lebih memberi manfaat kepada manusia, daripada manusia, kepada sesamanya manusia Wallahu a’lam bisshawwab. (*)

News Feed