English English Indonesian Indonesian
oleh

Peringatan bagi Ulama dan Pemerintah

Oleh: Aswar Hasan*

Dalam suatu hadis yang diriwayatkan oleh Abu Na’im disebutkan: “Dua golongan manusia jika mereka baik, maka manusia akan menjadi baik dan jika keduanya rusak maka manusia akan rusak. Kedua golongan itu adalah ulama dan umara (para pemimpin).”

Betapa pentingnya posisi seorang ulama, sehingga risiko atas posisi dan peran serta tanggung jawabnya pun, sedemikian beratnya. Imam Ali Karamallahu wajhah menyatakan; “Musuh utamaku ada dua orang; ulama yang masa bodoh dan orang bodoh yang brutal. Orang bodoh, membahayakan manusia dengan kebrutalannya dan ulama membahayakan manusia dengan kemasabodohannya.”

Dalam kitab Al Ihya Ulum ad Din Juz III, Al Hojjatol Islam Imam Al Ghazali menyatakan: “Ulama terdiri dari tiga kelompok. Pertama, ulama yang membinasakan dirinya dan orang lain. Mereka adalah ulama yang dengan terang-terangan mencari dunia dan tamak kepadanya. Kedua, ulama yang membahagiakan dirinya dan orang lain. Mereka itu adalah ulama yang menyeru manusia kepada Allah secara lahir dan batin. Ketiga, ulama yang membinasakan dirinya sendiri dan membahagiakan orang lain. Mereka adalah ulama yang mengajak ke jalan akhirat dan menolak dunia secara lahir, tetapi dalam batinnya ingin agar dihormati (dimuliakan) oleh manusia dan mendapatkan kedudukan yang mulia.”

Al Ghazali pun menilai bahwa kerusakan yang terjadi di negeri-negeri muslim, disebabkan oleh para ulama. Merekalah penyebab utama kerusakan negara, karena mereka adalah garamnya umat dan jika garam itu sudah rusak, lalu apa gunanya? Al Ghazali pun menuliskannya dengan syair: Wahai para ulama, garamnya suatu negara. Lalu apa gunanya suatu garam jika dia telah rusak?

News Feed