English English Indonesian Indonesian
oleh

Perbankan di Tengah Potensi Risiko Global

Oleh: Marsuki

(Guru Besar FEB Unhas dan Komisaris Independen BSSB)

FAJAR, MAKASSAR — Memasuki tahun 2024 banyak pihak merasa khawatir akan tren perkembangan ekonomi dan keuangan. Kekhawatiran tersebut timbul sebagai akibat pengaruh tren perkembangan global yang belum ternormalisasi, akibat persoalan geopolitik dan kemanusiaan di negara-negara zona laut merah yang belum berakhir yang dipicu perang Israel-Palestina.

Kemudian merambat dan berimplikasi negatif terdefregmentasinya perekonomian global karena kebijakan moneter dan keuangan yang ketat dari beberapa negara besar. Dimulai AS serta negara maju lainnya, melalui kebijakan suku bunga tinggi, serta berdampak tertekannya supply chain komoditas perdagangan global, inflasi berfluktuasi dengan volatilitas tinggi, cendrung menurun, aliran modal terbatas, aktivitas spekulusi di sektor keuangan meningkat sehingga menekan sektor produksi dan investasi, serta uang  kas menjadi raja (cash is the king).

Terkait dengan sektor perbankan, kondisi kekhawatiran tren perkembangan perekonomian global seperti itu telah diuangkap IMF dalam laporannya, Global Finacial Stability Report 2023, bahwa ada sekitar 5% perbankan secara global rentan dari tekanan kebijakan suku bunga tinggi dari beberapa bank sentral yang berkepanjangan, kemudian 30% bank lainnya, termasuk yang berisiko besar menjadi rentan selama perekonomian global bertumbuh rendah dengan volatilitas harga yang bervariasi ekstrim.

Penilaian kerentatan perbankan global sesuai hasil stress test global model baru yang diterapkan pada 900 pemberi pinjaman di 29 negara setelah beberapa bank besar mengalami kebangkrutan tahun 2023. Terbanyak dialami perbankan negara maju yang termasuk dalam global systematically important bank (G-SIB) di Eropa.  Menyebar ke beberapa negara yang terkonsentrasi pada bank-bank kecil lemah di pasar negara berkembang termasuk China. Sehingga diperkirakan berdampak pada sekitar 215 bank atau setara dengan 42% asset perbankan global.

News Feed