English English Indonesian Indonesian
oleh

 Elite dan Panggung Politik dalam Perspektif Sosiologi

Faktor internal dan eksternal, sebagaimana dalam dinamika sirkulasi elite, mungkin memberikan gambaran lebih lanjut tentang stabilitas dan suksesi dalam kepemimpinan nasional. Dalam debat kedua tersebut, fenomena “floating leaders” atau pemimpin yang tidak terikat oleh lembaga formal menjadi topik menarik untuk dieksplorasi.

Bagaimana peran mereka dalam dinamika elite dan apa konsekuensi dari kebebasan ini terhadap kepemimpinan sosial serta pergeseran pola kepemimpinan meraih simpati publik untuk tidak antipati dan apriori terhadap hasil akhir dari tahapan pemilihan bukan hanya sebatas menang atau kalah, tetapi dipercaya atau tidak.

Pergeseran Dinamika

Perubahan modernisasi, seperti yang dibahas dalam analisis elitisme, menghadirkan pergeseran dalam dinamika elite. Dalam konteks debat, sesungguhnya mengandung nilai-nilai positif untuk memanfaatkan panggung politik mematahkan argumentasi lawan debat tanpa mempermalukan secara personal. Sehingga pendekatan humanis tentu jadi pertimbangan bagi aktor untuk bertanya dan menjelaskan sebagai diskursus yang syarat dengan dialektika berpikir rasional tanpa emosional.

Aksi panggung aktor ini mungkin mencakup transisi dari elite tradisional ke elite modern, sesuai tema yang diangkat. Apakah aktor tersebut memahami substansi dari setiap pernyataan dan pertanyaan yang diungkapkan dengan penampilan (performance) meyakinkan sebagai calon kepala negara, kepala pemerintahan, dan pejabat publik. Sebagaimana diatur dalam perundang-undangan bagi seorang presiden dan wakil presiden di negara besar seperti Republik Indonesia ini terhadap kehidupan masyarakat Indonesia dan bagaimana mereka merencanakan untuk menghadapinya.

News Feed