English English Indonesian Indonesian
oleh

 Elite dan Panggung Politik dalam Perspektif Sosiologi

Oleh: Rahmat Muhammad*

Elitisme di masyarakat berkontribusi positif terhadap partisipasi politik. Suatu bentuk perlawanan atas upaya mobilisasi politik kekuasaan.

Tidak cukup mengurai masalah elite di ruang kuliah. Saya coba bergeser ke ruang publik untuk menjawab rasa penasaran atas upaya setiap tokoh merebut panggung politik. Alhasil warung kopi (warkop) menjadi salah satu pilihan terbaik tempat nongkrong berbagai profesi saling tuangkan analisis pascadebat kedua calon wakil presiden antara Muhaimin, Gibran, dan Mahfud.

Hasilnya seperti bisa ditebak sebelumnya, terjadi diskusi seru antarpara pendukung paslon dengan ragam komentar menghiasi ruang warkop. Tidak kalah serunya obrolan antartetangga pun menarik ketika satu dengan yang lain berusaha untuk saling memengaruhi pilihan nomor calon presiden.

Meski terkesan nomor pilihan tertentu mendominasi dengan argumentasi yang meyakinkan, sesekali bernada tinggi, suasana kekeluargaan tetap terjaga diselingi gelak tawa diskusi tanpa moderator. Demikianlah, debat calon baik presiden maupun wakil presiden yang diselenggarakan KPU sebagai bagian dari tahapan pemilihan presiden dan wakil presiden membuka ruang refleksi edukasi politik.

Mobilisasi

Edukasi bagi semua elemen masyarakat terkait peran elite dalam panggung politik. Beberapa aspek menarik muncul yang layak dicermati dalam kaitannya dengan analisis elitisme di masyarakat berkontribusi positif terhadap partisipasi politik yang dirasakan makin tergerus oleh upaya mobilisasi politik dari penguasa atau orang yang berpengaruh memanfaatkan kekuasaan untuk merebut dan mempertahankannya.

News Feed