English English Indonesian Indonesian
oleh

Mengelola Risiko Ekonomi Global 2024

Momentum perbaikan perekonomian global paska Covid-19 terjadi pada kwartal pertama tahun 2023, perekonomian global menunjukkan tren pertumbuhan positif. Dimana untuk pertama kalinya sejak pandemi Covid-19, pertumbuhan ekonomi AS, China dan EU secara berturut-turut dalam dua kuartal mengalami pertumbuhan positif. 

Data WB menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal keempat tahun 2022, secara tahunan (y.o.y) tumbuh 2,6 persen. Selanjutnya, pertumbuhan positif berlanjut pada kuartal pertama tahun 2023, yaitu sebesar 1,3 persen. Angka ini lebih tinggi dibandingkan ekspektasi pelaku pasar yang memperkirakan hanya akan tumbuh sebesar 1,1 persen.

Pertumbuhan ekonomi AS didorong oleh beberapa faktor, dari sisi permintaan, yaitu investasi yang mengalami pertumbuhan sekitar 2,1 persen. Demikian juga dengan konsumsi rumah tangga yang mengalami pertumbuhan tertinggi sekitar 3,8 persen. Lebih tinggi dibanding perkiraan pelaku pasar sekitar 3,7 persen.

Sementara dari sisi inflasi, trennya juga mengalami penurunan, yaitu dari 6,5 persen pada Desember 2022 menjadi hanya 4,9 persen pada April 2023. Namun demikian angka inflasi AS masih jauh lebih besar dibandingkan dengan target The Fed, bank sentral AS, sebesar 2 persen.

Hal ini mendorong The Fed secara konsisten menaikkan suku bunga acuan dari 5 persen pada April 2023 menjadi 5,25 persen pada Mei 2023. Tren kenaikan Federal Fund Rate (FFR) akan terus terjadi hingga inflasi AS turun menjadi sekitar 2 persen. Namun, tekanan inflasi semakin rendah yang tercermin pada persentase kenaikan FFR yang semakin kecil.   

News Feed