English English Indonesian Indonesian
oleh

Layanan QRIS Masuk ke Semua Lini Transaksi

MAKASSAR, FAJAR — Sistem pembayaran digital kini masuk ke desa. Menggerakkan ekonomi warga pelosok.

INI sejalan dengan harapan Bank Indonesia (BI) memperluas jangkauan penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Hal tersebut untuk menghadirkan kemudahan bagi masyarakat dalam bertransaksi.

Saat ini tren penggunaan QRIS sangat meningkat pesat. Total transaksi yang terjadi melalui platform itu indikatornya. Sepanjang 2023, nilai transaksi QRIS mencapai Rp2,7 triliun dengan volume 21 juta kali.

Ini merupakan dampak dari perkembangan di sisi supply dan demand QRIS. Jumlah pengguna di Sulsel sudah tembus sejuta, dengan merchant yang telah mencapai 927 ribu.

Model transaksi ini diprediksi akan terus menggeliat seiring beberapa kebijakan dan inovasi BI, seperti pembebasan Merchant Discount Rate (MDR) bagi usaha mikro untuk nominal transaksi di bawah Rp100 ribu.

“Ditambah dengan penambahan fitur QRIS TUNTAS (Tarik Tunai, Transfer, dan Setor Tunai), serta perluasan QRIS Cross-Border yang sekarang sudah terwujud di Thailand, Malaysia, dan Singapura,” beber Kepala Deputi Perwakilan BI Sulsel, Rudy Bambang Wijanarko, kemarin.

Saat ini yang menjadi fokus utama untuk penggunaan transaksi digital adalah pada pengembang UMKM. Terdapat lebih kurang 1,5 juta UMKM di Sulsel yang berpotensi besar untuk tumbuh dengan masuk ke dalam ekosistem digital.

“Kami mencatat bahwa sebanyak 80 persen pengguna QRIS di Sulsel adalah UMKM,” tutur Rudy.

Penggunaan QRIS dapat meningkatkan efisiensi transaksi para pelaku UMKM dan membuka akses ke pasar yang lebih luas. “Hal ini juga diyakini mampu memperkuat ketahanan ekonomi lokal di tengah persaingan global,” ujarnya.

News Feed