English English Indonesian Indonesian
oleh

BI Turun Langsung ke Sawah, Harap Bone Pulihkan Suplai Beras Nasional

BONE, FAJAR-Transaksi beras menyulitkan masyarakat. Daerah diharapkan memulihkan finansial nasional melalui produksi beras.

Bank Indonesia (BI) Sulsel melakukan tinjauan ke sawah masyarakat di ke Kelurahan Massumpu, Kecamatan Tanete Riattang, Bone, Jumat, 15 Maret.
Peninjauan ini dilakukan untuk memantau kondisi lapangan menyusul kenaikan harga beras yang terjadi secara nasional.

Dalam tinjauan itu, Advisor Bank Indonesia Sulsel Muhammad Abdul Majid menggelar diskusi di tengah rumah sawah bersama Dinas Pertanian, Hortikultura dan Tanaman Pangan, Bulog, petani, hingga pengusaha penggilingan.

Advisor BI Sulsel Muhammad Abdul Majid mengaku mendapatkan banyak masukan dari sejumlah pihak mengenai kondisi dan kendala yang dihadapi pertanian di Bone.

Kondisi beras dilaporkan mulai menunjukkan tanda pemulihan, dengan menurunnya harga gabah yang dilaporkan oleh para pengusaha penggilingan. Harganya dilaporkan kini di harga Rp6.200-Rp6.500 per kg. Ini otomatis akan menekan harga beras di Bone. Pun ini terjadi akibat mulai masuknya panen gadu dalam periode Maret-April ini.

“Setelah kami lihat di Bone ini dengan luasan 118 ribu hektare, kemudian juga insyaallah dalam bulan Maret ini terjadi panen gadu, sehingga kami optimis Bone ini bisa mencapai target 1,1 juta ton yang akan bantu suplai nasional. Ya, cukup signifikanlah,” urai Majid.

BI menaruh harapan yang sangat besar terhadap Bone dalam suplai nasional. Apalagi, Bone menjadi lumbung pangan nasional sekaligus produsen beras terbesar di Sulsel. Ke depan perkembangan suplai ini akan dipantau dengan baik oleh BI.

News Feed