MAKASSAR, FAJAR — Salah satu calon pedagang di Event Pasar Raya Sulsel (PSR) 2023, Nana Ibrahim, akhirnya memilih jalan damai. Itu setelah pihak Event Organizer (EO) berranggung jawab atas kerugian yang dia alami.
Semua ini bermula pada Kamis, 27 Agustus 2023. Saat itu Nana loading dengan membawa satu koper barang jualan. Di dalam koper tersebut ada pernak-pernik, mesin IDC, dan beberapa lainnya.
Kemudian Nana pulang dan menitipkan barang kepada panitia. Namun keesokan harinya, saat dia kembali ke tenant-nya, barangnya tidak ada. Dia menyangka diamankan panitia, namun ternyata hilang.Akibatnya, dia menuntut ganti rugi dengan kesepakatan 50 persen.
Nilai kerugianny ditaksir sekitar Rp20 juta. Sehingga, dia meminta Rp10 juta kepada panitia.”Saya sudah titip, tentu tanggung jawab panitia dong. Besoknya saya telepon tidak direspon, terus saya minta kepala keamanan untuk ganti rugi. Disepakati lah ganti rugi 50 persen,” ujarnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, panitia awalnya hanya mengganti Rp2,5 juta, dengan alasan uang pribadi. Namun dia mengaku, salah satu Kepala Bidang di Disperindag Sulsel mengaku sudah transfer Rp5 juta kepada EO untuk ganti rugi.”Ini korupsi kecil-kecilan dong. Tidak jujur, saya seperti disepelekan. Saya terima uang Rp2,5 juta itu, tapi saya minta koper saya dicari. Kalau ketemu, saya kembalikan uangnya,” lanjutnya.
Namun begitu, kata Nana, panitia terkesan tidak serius. Sehingga dia mengunggah semua keluhan ke sosial media dan viral. Dati sana, barulah panitia mulai memberi respon.PIC EO Pekan Raya Sulsel, Herman mengatakan, pihaknya ragu jika nilai kerugian Nana sebesar itu. Sebab dia juga tidak tahu apa isinya.
