English English Indonesian Indonesian
oleh

Reviu Kinerja dan Prospek Kredit Kecil di Sulsel

Program klasterisasi merupakan pendekatan pembiayaan model klasterisasi UMKM pada komoditas unggulan dari Kabupaten/Kota. Program dimulai sejak Juni 2021, melibatkan 4 bank utama, yakni BRI, Mandiri, BNI, dan Bank Sulselbar (BSSB). Pada tahun 2023, ditarget total plafon kredit disalurkan, Rp482,35 miliar, dengan jumlah debitur 13.664, jumlah klaster 795 untuk enam sektor unggulan.

Terbesar tersalur ke sektor pertanian, Perburuan, dan Kehutanan (43%); Perikanan (16,73%); Penyediaan Akomodasi dan Mamin (16,49%); Industri pengolahan (16,48%); Perdagangan (3,77%); dan sektor lainnya (3,40%). Hasilnya, realisasi semua program melampaui target. Semua program mempunyai dampak signifikan, mpeningkatkan volume produksi (51,44%), meningkatkan harga jual (7,08%), dan meningkatkan omzet penjualan (64,74%).

Terkait program BAJI’NA juga berhasil, dengan melibatkan 5 UMKM unggulan berorientasi komoditas dengan 5 produk unggulan ekspor. Kripik pisang di Pinrang dengan tujuan Hongkong. Kopi di Palopo dengan tujuan Australia. Produsen kopi di Enrekang dengan tujuan Malaysia, Singapura, Australia, Jepang, Arab, dan China.

Ecoprint di Soppeng dengan tujuan Malaysia, serta Minuman sari buah markisa di Sinjai dengan tujuan Jepang. Kemudian terkait program PHINISI, juga berhasil, dengan target NOA 448,026, mampu direalisasi 582,935 (130,09%) dengan total plafon target Rp14 triliun dan mampu direalisasi Rp20,70 triliun (138,28%).

Terakhir, keberhasilan beberapa program TPAKD di Sulsel menunjukkan bahwa peran perbankan di Sulsel sudah berkinerja cukup baik dalam membantu akses keuangan kredit kecil bagi UMKM. Tercermin dari penyaluran kredit kecil sudah mencapai 39% dari total kredit perbankan.

News Feed