English English Indonesian Indonesian
oleh

Konteks Historis Perjuangan Rakyat Luwu (Bagian Kedua)

Pengibaran bendera ini tentu saja mengkhawatirkan pihak NICA, karena itu merupakan salah satu tanda berdaulatnya satu daerah (Mappangara, 2002: 93). Kedatangan pasukan Australia yang ditumpangi orang-orang NICA di Palopo menjelang akhir Desember 1945, salah satu orang penting yang memimpin pada saat itu ialah Vonk yang merupakan mantan asisten Residen Luwu.

Pada awal kedatangan, Vonk dan kroninya langsung memancing amarah rakyat karena tindakannya yang memaksa Andi Mappanyompa menyerahkan uang rakyat (uang perak) sejumlah Rp40.000. Kejadian inilah yang menyebabkan kewaspadaan pemuda dan rakyat meningkat dan mulai tidak percaya dengan tentara Australia.

Perlawanan rakyat Luwu berawal dari adanya peristiwa Bua pada 20 Januari 1946. Kala itu, satu peleton tentara KNIL berpatroli. Dalam patroli itu, selain rumah-rumah penduduk, pasukan KNIL juga menggeledah masjid, dan rumah Andi Gau Opu Gawe yang dianggap sebagai simbol yang sangat berakar pada hati rakyat Luwu. Kejadian inilah yang menyebabkan kemarahan rakyat sehingga rakyat menyerang tangsil Belanda di Palopo dan meluas di penjuru Luwu.

Tindak lanjut dari perlawanan rakyat tersebut menyebabkan para tokoh Luwu mengadakan rapat untuk melawan.

Pada malam harinya, sebagian Pemuda Istimewa bersama pemuda  pejuang dan rakyat Bua, perlahan- lahan mulai bergerak memasuki Kota Palopo untuk menyerang tentara KNIL. Sesuai dengan rencana dan kesepakatan komando pertempuran, penyerangan akan tetap dilancarkan pada 25 Januari 1946. Namun, menjelang tengah malam, 23 Januari 1946, Andi Tenriajeng mendatangi M. Yusuf Arief. Ia mendesak agar malam itu juga harus dilakukan serangan, karena rencana serangan pada 25 Januari telah tercium oleh NICA dan tentara KNIL. Pada malam menjelang serangan itu, kurang lebih dari 5.000 pasukan pemuda telah siap dengan senjata api dan senjata tajam lainnya. Sesaat kemudian pecahlah pertempuran yang dahsyat antara pasukan pemuda dengan melawan tentara KNIL. Mendapat serangan mendadak tersebut membuat tentara KNIL  panik. Meraka lari dan menembak secara membabi buta. Pertempuran yang terjadi dini hari tersebut membuat pasukan Australia yang berusaha melindungi tentara KNIL panik oleh serangan yang tiba-tiba (Masita, 2017: 6).

News Feed