Salah satunya adalah UU Desa yang diperjuangkan oleh Budiman sejak lama namun Hasto berpandangan justru orang lain yang menikmati jerih payahnya.
“Budiman lepas Reformasi aktif di PDIP, namun harus diakui tidak mendapat ruang ekspresi memadahi. Pelbagai inovasi yang diperjuangkannya, seperti reformasi UU Desa terbukti sukses mengubah wajah kesejahteraan publik rural namun justru banyak pihak lain yang mendapatkan kredit,” tegas Hasto.
Diketahui polemik yang menyeret nama Budiman bermula saat 18 Agustus 2023 lalu. Sebuah acara dimana Prabowo dan Budiman duduk satu panggung bersama beberapa tokoh nasional lain mendirikan relawan PRABU dan menyerukan rekonsiliasi nasional.
Tindakan Budiman ini dikecam oleh elit PDIP dan sikapnya dianggap sebagai bentuk pengkhianatan.
Namun Hasto Suprayogo berpandangan bahwa sikap elit politik yang memecat dan menendang Budiman dari partai adalah bentuk pengebirian hak politik.
Ia juga menuduh bahwa pemecatan itu sebagai bentuk intrik politik yang tujuannya adalah untuk keuntungan pribadi.
“Mereka ‘mengebiri’ hak politik Budiman Sudjatmiko demi kepentingan politik mereka sendiri. Mereka mengatasnamakan garis kebijakan partai, etik berpolitik, perjuangan masa lalu atau bahkan hutang masa depan. Namun underlying motive-nya tak lebih dari kepentingan status quo mereka sendiri,” pungkasnya.*
