English English Indonesian Indonesian
oleh

Nikmati Kopi Topidi Khas Malino, Ada Aroma Rempah dan Buah

Meskipun usianya tak lagi muda, ia masih cukup kuat berjalan setiap hari ke kebun kopi miliknya. Semangatnnya tinggi. Apalagi, ketika musim panen, hampir setiap hari ia ke kebun memastikan kopi yang sudah ranum, siap dipetik dan diolah.

Arabika merupakan jenis kopi unggulan Gowa. Setiap tahunnya Kabupaten Gowa menghasilkan kopi sebanyak 2.577 ton dengan luas lahan 4.931 hektare.

“Unggulan kopi kita itu arabika yang banyak diminati, untuk sentra kopi kita di Kabupaten Gowa ada Kecamatan Tompobulu, Tinggimoncong, Tombolopao, Parigi, dan Kecamatan Bungaya,” ucap Kepala Dinas (Kadis) Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Gowa, Suhriati.

Saat ini, kopi khas Gowa dipasarkan di kafe-kafe dan peminat kopi yang di Singguminasa dan sekitarnya. Sedangkan untuk luar Gowa, dipasarkan hingga ke Jakarta dan luar negeri. Bahkan kini sudah jadi idaman di negara-negara Eropa.

Kopi khas Gowa telah menjadi komoditas alam yang diminati semua negara besar di Eropa pada zaman dahulu. Kopi yang berasal dari daerah yang sejuk itu, diolah dengan seni, dikemas dengan sentuhan bisnis, lalu melahirkan sebuah status berbeda.

Hingga beberapa orang pun datang mencari kopi tersebut, lalu membawanya menjadi oleh-oleh. Kopi ini memiliki cita rasanya spesifik yang membedakannya dengan kopi dari daerah lain.

Untuk membuat variasi rasa, warga di dataran tinggi mengolahnya dengan mencampur aneka rempah. Plus kayu manis dan buah. “Ini yang menjadi cita rasa yang khas yang dimiliki kopi dari Kabupaten Gowa. Ada ciri khas rasa rempahnya,” ucap Suhriati.

News Feed