English English Indonesian Indonesian
oleh

Teman Bus Senasib BRT

TRANSPORTASI massal selalu dinantikan masyarakat di perkotaan, termasuk di Kota Makassar. Alasannya, transportasi massal memberi kenyamanan kepada penumpang.

Selain kenyamanan penumpang, kehadiran
transportasi massal juga membuat tata kota lebih baik. Kesemrawutan di jalan bisa diatasi, sebab makin sedikit masyarakat yang menggunakan kendaraan pribadi.

Salah satu transportasi yang pernah ada
di Kota Makassar adalah Bus Rapid Transit (BRT). Namun kini, BRT tinggal jejak. Jejaknya dapat ditelusuri dari halte-halte yang tinggal puing-puing. Rangkanya masih ada, namun dinding dan lantai sudah dipreteli. Proyek yang digagas Kementerian Perhubungan itu pun mangkrak dan tak dilanjutkan lagi.

Kini BRT digantikan Teman Bus, lagi-lagi proyek pusat yang ditempatkan di Sulsel. Namun Teman Bus tak menemui kemajuan, nasibnya hampir sama BRT. Sepi penumpang. Kini ada dua koridor, yakni koridor 3 dan 4 yang dihentikan operasionalnya, armadanya sudah ditarik kembali ke pusat.

Load factor atau presentase muat penumpang Teman Bus di Koridor 3 dan Koridor 4 sangat rendah. Bus seolah menjadi moda transportasi pilihan terakhir.
Padahal, kegunaannya sangat banyak. Terutama untuk mengurangi kepadatan jalan. Hanya saja, butuh peran Pemkot Makassar untuk mendorong integrasi moda Teman Bus dengan angkutan pete-pete yang banyak terparkir di terminal-terminal milik Pemkot.

Sejatinya peluncuran Teman Bus Trans Mamminasata sejak akhir 2021 itu sifatnya stimulan. Namun load factornya sangat rendah hanya di angka 12-38 persen saja. Maka 34 bus tersebut bakal difungsikan di wilayah IKN, tepatnya di Balikpapan.

News Feed