English English Indonesian Indonesian
oleh

Energi Pertamina Cerahkan Masa Depan Anak Korban Kekerasan

MAKASSAR, FAJAR — Jari-jari kecil P (8) lincah menarik ujung pensil yang baru saja dirautnya, di atas sehelai kertas putih, Jumat siang, 27 Oktober 2023.

Ia menggambar bendera merah putih. Setelah jadi, ia menuliskan kata “Indonesia” di atas bendera tersebut. Kemudian, gadis kecil berkuncir ini mewarnainya dengan krayon merah di gambar kotak bagian atas.

“Ini gambarku, kak. Saya juga suka gambar rumah. Saya juga suka menyanyi,” kata murid kelas 2 SD ini sembari memperlihatkan buku gambar yang sudah penuh dengan karyanya dengan wajah bahagia.

Sambil melihat karya-karya P, seorang anak kecil lainnya ikut bergabung. Namanya D (12), ia ikut berceloteh riang.

“Cita-citaku mau jadi polisi. Mau tangkap penjahat nanti. Tapi saya suka belajar Bahasa Inggris di sini. Biar nanti bisa ke Palestina,” ujar bocah yang mengaku gemar main bola ini.

D mengaku tahu sedikit tentang kondisi di Palestina. “Lihat di hape (ponsel). Lagi ada perang di sana,” sembari tersenyum lebar memperlihatkan deretan gigi putihnya.

Kedua bocah ini bersama puluhan anak lainnya, sedang berada di Sekolah Anak Percaya Diri (SAPD), sekolah nonformal. Lokasinya di Jalan Barukang III, Lorong III, Kelurahan Pattingalloang, Kecamatan Ujung Tanah, Makassar. Siang itu, Guru Amel bertugas mengajak anak-anak belajar sambil bermain.

“Anak-anak kita ajak beraktivitas yang disukainya. Misalnya baca puisi, mengaji, bersalawat, menari, menggambar, dan menyanyi,” ujar Guru Amel dengan ramah.

Siang itu, anak-anak usia SD yang ikut belajar bersama. Sementara untuk anak usia SMP dan SMA, biasanya berbeda waktu karena jadwal sekolah yang berbeda.

News Feed