English English Indonesian Indonesian
oleh

Energi Pertamina Cerahkan Masa Depan Anak Korban Kekerasan

Diketahui, Kelurahan Pattingalloang merupakan wilayah pesisir bagian utara Kota Makassar yang penduduknya didominasi nelayan. Cukup banyak kasus kekerasan anak dan perempuan yang terjadi.

“Anak-anak yang ada di SAPD semuanya adalah korban kekerasan. Macam-macam bentuk kekerasan yang mereka alami. Awal-awal sulit sekali untuk membuat mereka mau bicara. Bisa sampai berbulan-bulan,” terang Sekretaris SAPD, Syamsiah.

Ia mengingat, awal mula berdiri SAPD sekitar tahun 2014. Ketua Kelompok Wanita Nelayan (KWN) Fatimah Azzahra, Nuraeni yang memulainya.

“Waktu pertama itu hanya sepuluh anak. Sekarang bertambah terus. Ada juga yang sudah selesai SMA dan jadi tentara, ikut membantu mengajar adik-adiknya,” imbuh Syamsiah.

Ia menambahkan, awal mula dilirik Pertamina, karena SAPD mengikuti sebuah lomba pada 2018 lalu, dan berhasil menang. Dari situlah, bantuan Pertamina terus mengalir.

“Alhamdulillah, kami sangat terbantu. Bahkan banyak orang tua yang sengaja mengantar anaknya untuk belajar di sini. Jadwal belajarnya tiap Jumat dan Minggu. Kadang anak-anak datang setelah jam pulang sekolah. Kadang juga mereka sampai tengah malam di sini,” ungkap Syamsiah.

Guru Amel mengajak anak-anak Sekolah Anak Percaya Diri (SAPD) untuk tampil percaya diri di hadapan publik, Jumat siang, 27 Oktober 2023. Mereka dibebaskan bernyanyi, bersalawat, dan bercerita di depan teman-teman.

Local Hero

Nuraeni adalah local hero. Jauh sebelum ada SAPD, Nuraeni sudah sibuk membangun usaha abon ikan yang dilakukannya bersama para istri-istri nelayan sekitar rumahnya, bernama Kelompok Wanita Nelayan (KWN) Fatimah Azzahra. Kini usahanya sudah sangat berkembang. Sebagian produknya dieskpor ke luar Pulau Sulawesi. Selain menjadi oleh-oleh, terkadang produknya menjadi bekal jemaah haji ke Tanah Suci.

News Feed