English English Indonesian Indonesian
oleh

Energi Pertamina Cerahkan Masa Depan Anak Korban Kekerasan

Nuraeni dengan sepenuh hati membantu anak tersebut, untuk melahirkan janin yang dikandungnya. Bahkan sejak diketahui sedang mengandung enam bulan, Nuraeni sudah mendampinginya.

Hati siapa yang tidak miris. Meski bukan darah dagingnya, anak itu tetaplah seorang manusia. Orang tuanya tak terima kondisi sang anak. Nuraeni maju menjadi pelindung. Ia memberi pemahaman kepada orang tua, bahwa semua anak punya hak hidup.

Kini, bayi yang telah dilahirkan tersebut usianya nyaris setahun. Ada saja yang datang memberikan bantuan. “Alhamdulillah, selalu ada yang datang beri bantuan. Kita belum punya donatur tetap untuk itu. Siapa saja yang mau datang, kasih bantuan, kita terima dan salurkan bantuannya,” ucap ibu tiga putra ini.

Sementara ibu bayi itu, tetap diberikan pendampingan karena usianya masih di bawah umur. “Para orang tua sekitar kita juga pelan-pelan diberikan pemahaman, ilmu parenting. Memang prosesnya lama, setidaknya kita berusaha berbuat yang terbaik,” tambah alumni FISIP Unhas ini.

Nuraeni punya harapan besar, kelak anak-anak SAPD yang dibantunya bisa menjadi orang berhasil semuanya. Apa yang dilakukan Nuraeni dan rekannya, juga bisa menjadi contoh agar pihak lain turut melakukan hal yang sama.

“Makin banyak yang melakukan hal seperti ini, maka makin banyak anak-anak yang terlindungi dan mendapatkan haknya. Sebab mereka adalah penerus bangsa kita,” ujarnya.

The Best

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Makassar, Achi Soleman, mengapresiasi langkah KWN Fatimah Azzahrah dalam melakukan pencegahan kekerasan terhadap anak di Kelurahan Pattingalloang tersebut.

News Feed