English English Indonesian Indonesian
oleh

Darurat Kesehatan Mental Remaja, Butuh Perhatian Superserius

Ada pun beberapa pandangan dan rekomendasi WHO terkait kesehatan mental remaja antara lain:

  1. Kesehatan mental adalah hak asasi manusia yang harus dihormati dan dilindungi.
  2. Setiap orang, tanpa terkecuali, berhak mendapatkan akses terhadap layanan kesehatan mental yang berkualitas.
  3. Kesehatan mental tidak hanya tentang tidak ada penyakit, tetapi juga tentang merasa baik dan memiliki kesejahteraan emosional.
  4. Penanganan kesehatan mental yang efektif membutuhkan pendekatan terintegrasi dan multidisiplin, termasuk dukungan sosial dan lingkungan.
  5. Stigma terhadap penyakit mental harus dihilangkan, dan dukungan harus diberikan kepada orang-orang yang membutuhkan agar mereka merasa lebih nyaman mencari bantuan.
  6. Kesehatan mental perlu menjadi bagian integral dari sistem kesehatan nasional dan mendapat prioritas yang sama dengan kesehatan fisik.
  7. Pendidikan dan kesadaran masyarakat tentang kesehatan mental harus menjadi bagian dari program pencegahan dan pengobatan.

Pandangan dan rekomendasi WHO terkait kesehatan mental dapat menjadi acuan bagi pemerintah, masyarakat, dan sektor kesehatan dalam mengatasi masalah kesehatan mental dan meningkatkan kualitas hidup orang-orang yang membutuhkan.

Temuan Data

Survei Indonesia-National Adolescent Mental Health Survey 2022 menunjukkan bahwa masalah kesehatan mental pada remaja di Indonesia merupakan isu yang serius. Sebanyak 34,9 persen remaja di Indonesia mengalami masalah kesehatan mental, sedangkan 5,5 persen di antaranya mengalami gangguan mental. Bahkan lebih mengkhawatirkan lagi, hanya 2,6 persen dari mereka yang mencari bantuan dari fasilitas kesehatan mental atau konseling untuk membantu mereka mengatasi masalah emosi dan perilaku dalam 12 bulan terakhir.

Faktor-faktor seperti tekanan akademik, tekanan sosial dan budaya, dan tekanan ekonomi dapat memengaruhi kesehatan mental remaja. Selain itu, kurangnya kesadaran dan stigmatisasi terhadap masalah kesehatan mental juga dapat menjadi penghambat bagi remaja untuk mencari bantuan.

Penyebab kondisi mental di Indonesia
Beberapa faktor penyebab masalah kesehatan mental remaja di Indonesia antara lain:

  1. Faktor sosial dan budaya: Beban sosial dan budaya seperti ekspektasi yang tinggi dari keluarga dan masyarakat, ketidakadilan sosial, serta adanya stigma dan diskriminasi terhadap orang dengan masalah kesehatan mental dapat berdampak pada kondisi kesehatan mental individu.
  2. Faktor lingkungan: Lingkungan yang tidak sehat, misalnya lingkungan kerja yang menekan, lingkungan yang tercemar, atau kekerasan dalam keluarga, dapat menyebabkan stres dan masalah kesehatan mental.
  3. Faktor biologis: Beberapa jenis gangguan kesehatan mental dapat disebabkan oleh faktor biologis, seperti gangguan kecemasan, depresi, bipolar, dan skizofrenia.
  4. Faktor ekonomi: Ketidakadilan sosial-ekonomi, ketidakpastian ekonomi, dan kemiskinan dapat berdampak pada kondisi kesehatan mental remaja.
  5. Faktor pandemi COVID-19: Pandemi COVID-19 telah menyebabkan ketidakpastian dan tekanan di banyak aspek kehidupan, seperti keuangan, pendidikan, dan hubungan sosial. Hal ini dapat menyebabkan tekanan dan masalah kesehatan mental pada individu.

Kondisi nyata kesehatan mental di Indonesia
Prevalensi gangguan mental yang tinggi, menurut data dari Kementerian Kesehatan RI, prevalensi gangguan mental di Indonesia mencapai sekitar 11,8 persen dari populasi. Angka ini menunjukkan bahwa masalah kesehatan mental remaja merupakan masalah yang serius di Indonesia.

News Feed