SEJATINYA, semua aparat negara adalah pengayom masyarakat. Terutama kalangan militer dan polisi.
Akhir-akhir ini masyarakat Indonesia dihebohkan oleh video prajurit TNI menendang motor seorang ibu yang sedang membonceng anak perempuannya. Bagaimana tidak, masyarakat selama ini telah membentuk konsepsi sendiri terhadap tentara, yakni milik rakyat.
Mereka menganggap bahwa tentara seharusnya memberikan perlindungan kepada masyarakat serta bangsa dan negara, tetapi malah berbuat kekerasan kepada masyarakat kecil. Tentu saja, itu hanya oknum. Bahkan tindakan sanksi dari institusinya telah diberikan.
Dalam video yang viral terlihat diduga anggota TNI mengendarai motor N-MAX dengan pelat nomor AA 6536 JZ. Kejadian itu terjadi saat arus lalu lintas di arah sebaliknya macet panjang. Tendangan dilayangkan oknum prajurit yang memakai pakaian loreng lengkap dengan sepatu PDL sampai motor emak-emak tersebut hampir jatuh.
Masyarakat Indonesia dibuat geram oleh aksi yang dilakukan anggota TNI tersebut. Masyarakat bersatu hingga kelakuan anggota TNI tersebut sampai di telinga atasannya bahkan sampai ke ranah hukum. Beruntungnya Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (Mabes TNI) turun tangan mengusut kasus dugaan prajurit TNI menendang sepeda motor emak-emak yang sedang membonceng anaknya.
Akan tetapi, kabarnya hingga saat ini pengusutan tersebut sepertinya tidak dilanjutkan karena beritanya kian tenggelam. Kembali masyarakat Indonesia dibuat geram oleh berita tersebut karena tidak hanya kejadian ini, banyak kejadian-kejadian serupa seperti tindakan arogansi yang dilakukan oleh orang-orang yang seharusnya “mengayomi” masyarakat, tetapi tidak ditindaklanjuti.
