English English Indonesian Indonesian
oleh

Rem dan Gas Kehidupan

Nafsu serakah pun terkendali karena manusia jadi sadar bahwa kebutuhan perutnya terbatas meskipun telah seharian berpuasa. Kita pun diajurkan berbagi melalui zakat, infak dan shadaqah untuk mengikis keserakahan dan menyuburkan kebersamaan.

Lebih penting lagi pengendalian diri kita bukan karena orang lain tapi karena Allah. Kita tidak berani melakukan berbagai perbuat keji dan kemungkaran karena kita malu pada Allah yang Maha Melihat. Ibadah puasa dan shalat tarawih melatih kita untuk merasakan kehadiran Allah dalam kehidupan kita. Inilah pengendalian diri yang paling ampuh. Bukan malu pada orang lain saja. Bukan juga malu pada diri sendiri, tapi malu pada Allah.

Tidak hanya malu tapi juga takut pada hari di mana segala perbuatan di dunia akan dipertanggungjawabkan di hadapan-Nya :

Dan peliharalah dirimu dari (azab yang terjadi pada) hari yang pada waktu itu kamu semua dikembalikan kepada Allah. Kemudian masing-masing diri diberi balasan yang sempurna terhadap apa yang telah dikerjakannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan). (Q.S. Al Baqarah : 281)

Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya. Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya pula. (Q.S. Al Zalzalah : 7-8)

Jika bulan Ramadhan kita lalui dengan penuh penghayatan maka insya Allah kita akan menjadi manusia yang bertakwa sebagaimana tujuan puasa diperintahkan.

Selamat menikmati Ramadhan. Mumpung masih ada kesempatan yang tersisa. Mari tancap gas ibadah semaksimal mungkin. Tilawah Al Qur’an, shalat malam, membaca buku-buku dan artikel keagamaan, membayar zakat, infak dan shadaqah, berbagi pada sesama, serta ibadah lainnya. Sungguh tidak ada jaminan Ramadhan tahun depan kita masih diberi kesempatan oleh-Nya. (*/)

News Feed