English English Indonesian Indonesian
oleh

Jelang Kepulangan Saenal dari Vonis Mati Jadi Bebas, Bahagia dan Pilu Keluarga Menyatu

Di tangannya tergenggam koran FAJAR. Air mata kembali berderai. Entah untuk yang ke berapa kali. Tak terhitung. Terutama setiap kali membaca berita ihwal Saenal yang berharap bisa bebas bersyarat. Hanya itu yang bisa membuatnya pulang ke kampung halamannya.

Suasana senyap kembali. Semuanya fokus membacaberita. Subariah, Mading, dan Sukina (adik Saenal lainnya) menyimak. Di sebelah Sulhayati.

“Pesan Saenal sudah sampai. Pemerintah betul-betul menemuinya. Kita sudah usahakan untuk penuhi permintaannya mempertemukan dengan pemerintah, dalam hal ini Konjen dari Kementerian Luar Negeri,” Sulhayati mengimbuh dengan aksentuasi bahagia.

Sebagaimana pesan Saenal, mereka berupaya menambah voltase sabar. Harapan untuk bisa segera bertemu si sulung, tertunda. Namun, setidaknya ada harapan bebas. Pemerintah sudah memberi atensi.
(dok/zuk)

News Feed