Itu pun kami tidak tahu informasi resminya. Kami hanya tahu bahwa ada usulan calon bupati Soppeng lewat media massa dan media sosial. Tiba-tiba ada nama yang diusulkan jadi calon bupati. Memangnya dia punya Partai Golkar?,” sesalnya.
“Jadi sangat menyesalkan itu. Bukan cuma sekali, tapi seribu kali penyesalan. Saya ini benteng terkahir Partai Golkar. Saya ini tidak mau ada orang-orang yang seenaknya memanfaatkan Partai Golkar. Bagi saya, kurang ajar namanya itu. Ukurannya kan DPD II? Kita sebagai tuan rumah, tiba-tiba ada kejadian seperti itu, lantas kita tidak tahu,” sambungnya.
Dia pun mengaku sudah melapor ke Mahkamah Partai terkait keberatannya tersebut. “Nanti kalau tidak ditanggapi, nanti kita lihat. Kalau perlu, kita dorong untuk Musdalub (Musyawarah Luar Biasa),” tutupnya. (mum)
