English English Indonesian Indonesian
oleh

Desa Wisata Lembang Randanan, Menjaga Keotentikan Budaya hingga Alamnya

Oleh: Darmawati, Mahasiswa Ilmu Sejarah Universitas Hasanuddin

“Destinasi Wisata yang belum terjamah oleh komersialisasi pariwisata, sehingga memberikan pengalaman yang sangat autentik dan murni bagi para pengunjung”.

Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di dunia digital seperti sekarang ini banyak hal yang mudah menyebar luas di masyarakat melalui media sosial. Sama hal-nya dengan objek wisata, objek wisata begitu mudahnya menjadi perbincangan di dunia maya, hanya dengan memposting foto dari keindahan objek wisata tersebut maka tidak menunggu lama tempat tersebut akan ramai dikunjungi wisatawan. Hal ini membuat tiap-tiap daerah berlomba-lomba mengembangkan kawasan pariwisatanya masing-masing. Begitu pula dengan salah satu kabupaten di Sulawesi Selatan yakni Tana Toraja. Seperti yang kita ketahui salah satu objek wisata di Tana Toraja yang paling banyak dikunjungi wisatawan baik dalam maupun luar negeri adalah Patung Yesus Buntu Burake. Tetapi, selain Patung Yesus Buntu Burake, terdapat surga tersembunyi yang dimiliki Tana Toraja, khususnya yang berada di Lembang Randanan.

Lembang (Desa) Randanan terletak di Kecamatan Mengkendek, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, adalah sebuah permata tersembunyi yang belum terjangkau oleh banyak wisatawan. Terletak di daerah yang jarang dikunjungi, desa ini masih mempertahankan keaslian dan keotentikan budaya serta alamnya. Jarak Lembang Randanan dari Kota Makale sekitar 5 Km, dari Kota Makassar sekitar 295 Km.

Lembang ini masih mempertahankan kehidupan pedesaan yang sederhana dan tradisional, dengan penduduk yang menjalankan kegiatan sehari-hari mereka dengan cara yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.

Lembang Randanan memiliki keindahan alam yang spektakuler. Pegunungan yang menjulang tinggi memberikan latar belakang yang menakjubkan dan pemandangan yang memukau. Beberapa wisata yang indah tersebar di sekitar dusun, menciptakan panorama alam yang menenangkan dan memesona. Sawah-sawah yang subur memberikan lanskap yang cantik dan memberi kesan kedamaian yang mendalam. Mahasiswa KKN-T Gelombang 110 Universitas Hasanuddin dengan Tema Pengembangan Desa Wisata, bersama dengan masyarakat dan pihak Lembang bekerja sama dalam Pengembangan Wisata-wisata yang dimiliki oleh Lembang Randanan sebagai salah satu Desa Wisata yang belum terjamah oleh khalayak luas utamanya komersialisasi pariwisata.

Beberapa Destinasi Wisata yang dimiliki oleh Lembang Randanan adalah:

 Sawah Lukis

Sawah Lukis merupakan sebuah nama kiasan yang diberikan untuk memperlihatkan keindahan alam Lembang Randanan yang mempesona dan memberikan ketenangan mendalam bagi pengunjung. Terlihat pemandangan persawahan dan pegunungan yang menjulang tinggi mengelilingi Lembang seperti dalam Lukisan seorang pelukis profesional. Di Sekitar Wisata Sawah Lukis ini, sedang dibangun Kedai dan Gazebo milik Lembang Randanan yang diusung oleh Kepala Lembang Randanan yakni Bapak Yoelnard Ato Tulungallo S.T. Jika pembangunan kedai dan Gazebo telah final dalam pengerjaannya, maka pengunjung tidak perlu khawatir untuk mendapatkan tempat atau lokasi untuk bersantai menikmati pemandangan Wisata Sawah Lukis di Lembang Randanan.

 ­­Lo’ko (Goa) Sulo

Goa Sulo yang dimiliki Lembang Randanan merupakan sebuah Goa yang dijadikan tempat pemakaman oleh masyarakat Toraja sejak dahulu oleh para leluhur. Goa Sulo terbilang masih sangat alami dan belum terjamah oleh khalayak luas, hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya Stalagmit, Stalaktit, dan juga batuan bersatu Stalaktit dan Stalagmit yang biasa disebut dengan Tiang Kapur (Column),  batuan-batuan tersebut masih aktif hingga saat ini. Terdapat tempat berfoto dalam Goa yang berlatar belakang batuan indah bentukan alami Goa yang akan membuat foto pengunjung terlihat menarik. Juga beberapa peti dan tengkorak yang telah lama terdapat dalam Goa Sulo.

Tongkonan Tertua di Randanan

Sebuah tongkonan tertua yang dimiliki ­Lembang ini merupakan asal muasal dari nama Lembang Randanan lahir hingga saat ini. Tongkonan ini memiliki ukiran yang tidak lagi terdapat dalam bangunan Tongkonan saat ini. Menurut penuturan warga, tongkonan ini telah ada sejak akhir abad 19 dan saat ini tengah dalam renovasi. Wisatawan dapat berkunjung untuk melihat perbandingan ukiran tongkonan masa kini dan terdahulu ataupun bahkan mengetahui sejarah terdahulu tongkonan Randanan, lebih tepatnya bisa dijadikan Wisata Sejarah.

Goa La’tang

Goa La’tang merupakan Goa yang menjadi asal muasal nama salah satu dusun yang ada di Lembang Randanan, dusun tersebut bernama Bala La’tang. Goa ini juga belum terjamah oleh khalayak luas, Wisata Goa La’tang ini juga terdapat peti, dan tengkorak  mayat orang terdahulu yang telah disusun rapi dalam Goa. Terdapat pula muara air yang dipercaya oleh masyarakat tidak pernah kering dan selalu mengalir ke persawahan masyarakat sekitar. Muara air dan susunan tengkorak manusia dalam Goa dapat dijadikan destinasi wisata di Goa La’tang ini. (*/)

News Feed