English English Indonesian Indonesian
oleh

Suherman, Promosi Jabatan dan Mutu Pendidikan

UNJ kelihatannya, melalui kepeloporan Suherman bersama koleganya, dapat pula melakukan usaha serupa dengan Yunus lewat lembaga penelitian dan pengabdian masyarakatnya untuk mengatasi kemiskinan di perkotaan.

Kedua, Masduki  dalam orasi ilmiahnya mengangkat isu  Penerapan Manajemen Talenta di Lingkungan Perguruan Tinggi. Manajemen talenta sebagai upaya strategis yang dilakukan secara sistematis guna mempertahankan dan mengelola keunggulan SDM dari level bawah hingga atas untuk mencapai keunggulan kompetitif organisasi, ternyata belum banyak dilakukan di dunia pendidikan.

Kerisauan Masduki tersebut cukup beralasan karena promosi jabatan yang terjadi selama ini mengingkari konvensi UNESCO dan ILO (1966): “Posts of responsibility in education, such as that of inspector, educational administrator, director of education or other posts of special responsibility, should be given as far as possible to experienced teachers.” (alinea 43). 

Jelas sekali rekomendasinya, semestinya, semua jabatan di urusan pendidikan, seperti: kepala sekolah, pengawas, kepala dinas, direktur, termasuk menteri pendidikan, atau jabatan apa saja yang terkait dengan urusan pendidikan, haruslah sesuai dengan rekomendasi dua badan PBB, yaitu diprioritaskan kepada mereka yang sudah berpengalaman sebagai guru karena mereka tentu sudah mengerti urusan pendidikan. 

Promosi karier dan jabatan kepemimpinan pendidikan terlihat belum berbasis talenta seperti direkomendasikan oleh PBB. Misalnya, ada Pemda yang mengisi jabatan kepala dinas pendidikan di daerahnya dari mereka yang berpengalaman di urusan pengelolaan pasar, ada juga dari urusan pemakaman, dsb. Bahkan di tingkat pusat di masa lalu, jabatan penting di urusan pendidikan diisi dari seorang ahli rayap, ada juga ahli batuan, ahli air dan berbagai bidang keahlian lainnya yang jauh dari ranah keilmuan di bidang pendidikan. 

News Feed