English English Indonesian Indonesian
oleh

Peluang Ekspor Daun Pisang dan Pertumbuhan UMKM

Saat ini nilai rupiah terhadap dolar Amerika Serikat mengalami tekanan. Kurs rupiah mengalami pelemahan hampir mendekati Rp16.000 per 1 USD. Di samping disebabkan inflasi dan tingkat bunga masih tetap tinggi, juga nilai ekspor kita tidak terlalu tinggi.

Padahal, salah satu unsur memengaruhi terjadinya perubahan nilai tukar antarnegara tergantung pada besar kecilnya nilai ekspor dan impor. Angka itu bisa terlihat pada neraca perdagangan dan neraca pembayaran.

Makin besar jumlah ekspor dibanding jumlah impor, maka makin kuat mata uang suatu Negara. Oleh sebab itu, agar nilai rupiah tidak terus melemah, perlu kiranya dilakukan peningkatan jumlah ekspor. Termasuk ekspor dari Sulawesi Selatan.

Hasil ekspor, di samping menambah devisa, juga akan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Utamanya masyarakat usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Salah satu program Sulawesi Selatan yang lagi giat-giatnya dikampanyekan adalah penanaman komoditas pisang.

Buah pisang banyak manfaatnya, seperti menurunkan kadar kolesterol, menurunkan kadar gula darah, serta meningkatkan kesehatan ginjal. Pisang juga merupakan sumber gizi vitamin B6 dan vitamin C, potassium, dan serat. Itu masih berupa buah pisang,

Sedangkan pohon pisang merupakan bahan baku kerajinan seperti tikar, tas, dan topi. Pohonnya masuk tanaman tumpang sari serta penghasil oksigen. Tanaman pisang dapat ditanam di mana saja, tidak diperlukan irigasi seperti tanaman padi.

Tanaman pisang juga tidak membutuhkan pupuk subsidi yang sepertinya banyak bermasalah serta membebani APBN. Pisang juga mudah ditanam di mana saja. Di Makassar saja, jalan-jalan utama seperti Jl AP Pettarani dan Jl Sultan Alauddin masih banyak tumbuh pohon pisang dengan subur, apalagi di daerah-daerah di luar Makassar dan di Indonesia pada umumnya yang dengan mudah tanaman pisang tumbuh dengan subur.

News Feed