English English Indonesian Indonesian
oleh

Performa Kebijakan Fiskal di Sulsel

Demikian juga dengan APBD Sulsel mengalami defisit sebesar Rp 0,4 triliun dengan pembiayaan daerah sebesar Rp2,06 triliun. Defisit APBD tahun 2023 tercatat lebih kecil dibanding tahun 2022, sebab ada efisiensi belanja operasi sebesar Rp486 miliar atau turun sebesar 1,68%.  

Realisasi pendapatan negara tahun 2023 mencapai Rp17,0 triliun atau sebesar 109,29% dari target. Jadi mengalami pertumbuhan positif, 7,59% (yoy). Sedangkan realisasi belanja negara sebesar Rp54.53 triliun atau 98,08% dari target, dengan rincian belanja K/L mencapai Rp24,4 triliun atau sebesar 96,80 persen dari pagu.

Sedangkan penyaluran Dana Transfer dari Pemerintah Pusat ke Sulsel (TKD) sebesar Rp30,15 triliun. Sehingga Belanja Negara per kapita tahun 2023 sebesar Rp5.971.297 atau naik 5,13% dibanding tahun 2022.

Kemudian dari pelaksanaan APBD, realisasi pendapatan daerah tahun 2023 sebesar Rp40,9 triliun atau 89,27% dari target. Kontribusi Pendapatan Transfer sebesar 74% terhadap pendapatan daerah, sehingga kontribusi PAD terhadap APBD baru mencapai 26%.

Ditinjau dari pengeluaran per jenis belanja, realisasi belanja daerah masih didominasi oleh belanja operasi, Rp28,5 triliun atau 68,9%, sisanya belanja investasi dan lainnya. Sehingga Belanja Daerah per kapita tahun 2023 sebesar Rp4.439.423 atau turun 4,46% dari tahun 2022.

Terakhir, secara umum, sasaran pembangunan ekonomi di wilayah Sulsel sesuai amanat RPJMD Tahun 2018-2023 maupun RPJMN Tahun 2020-2024. Salah satu tujuan utamanya, merealisasikan pemerataan ekonomi berbasis keunggulan wilayah yang didukung peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pemberdayaan UMKM.

News Feed