English English Indonesian Indonesian
oleh

Merayakan Ramadan: Kita Kamisan Aja!

Oleh: Ian Hidayat, Pengabdi Bantuan Hukum LBH Kota Makassar

Kamis Sore, 2 pekan sebelum Bulan Ramadhan datang. Segerobombolan muda-mudi berkumpul di Monumen Mandala, Makassar. Mereka menyambut pengangkatan Prabowo Subianto sebagai Jendral Bintang 4. Saya memilih menggunakan kata “menyambut” untuk mengapresiasi perjuangan Bapak Prabowo Subianto untuk dedukasinya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Kata “menyambut” juga demi alasan keamanan dan kenyamanan, belakangan ini kriminilasi sering dijadikan alat oleh penguasa ketika tersinggung. Belum lagi pendukung Bapak Prabowo yang sering nyinyir lewat medsos, mereka tidak suka jika Prabowo dijelekkan. Untuk Bapak Prabowo dan pendukungnya ini bukan tulisan kritik dan penghinaan ya… ini adalah bentuk apresiasi.

Pun, jika dirasa ada bentuk kritik itu bukan ditujukan untuk Prabowo seorang, tapi seluruh perangkat yang melekat pada Prabowo. Bapak Prabowo orang baik kok. Lanjut cerita. Gerombolan itu membawa spanduk, petaka, dan payung hitam. Beberapa berpakaian serba hitam selayaknya orang yang berduka atas kematian. Kematian sejatinya adalah agenda spiritual.

Termasuk kehidupan setelahnya. Kata Imanuel Kant, agama hadir untuk menjawab terbatasnya rasio manusia. Sampai saat ini, rasio manusia kesulitan menjawab tentang kehidupan setelah kematian. Pada aksi Kamisan, mereka secara bersama sama menjadi bagian dari solidaritas bersama penyintas, orangtua korban, pelanggaran HAM yang dimulai sejak Orde Lama berganti ke Orde Baru, semisal peristiwa 1965, peristiwa penghilangan paksa 1982-1985, dan berbagai peristiwa pelaggaran HAM yang sampai saat ini belum bisa diselesaikan.

News Feed