English English Indonesian Indonesian
oleh

RAMADAN, YA RAMADAN!

Pada tahun 2033, karena keteraturan peredaran Bulan dan Matahari, umat Islam akan melaksanakan salat Id tiga kali. Dua kali Idulfitri dan satu kali Iduladha dalam setahun (2033).

Maha suci Allah yang telah mengatur secara pasti peredaran benda-benda langit itu, sehingga umat manusia menjadikannya pedoman di dalam kehidupannya di Bumi ini.

Dalam menentukan kapan berpuasa, umat Islam yang menganut rukyat, merasa plong memulai puasa jika melihat dengan mata kepala telah wujudnya hilal awal bulan baru. Sedang yang bermazhab hisab, cukup dengan menghitung, tidak mesti melihat dengan mata kepala, untuk menetapkan telah masuknya awal bulan Ramadan untuk berpuasa. Jadi, tidak perlu diributkan. Penganut rukyat bisa memakai hisab untuk mengetahui bahwa ketinggian hilal sudah sekian derajat. Namun, bila ketinggiannya tidak dapat dilihat dengan mata kepala, maka mereka belum mulai berpuasa. Tapi, jika dapat terlihat, maka mereka mulai berpuasa. Untuk itu perlu dikonfirmasi dengan rukyat, misalnya, memakai teropong. Kedua mazhab itu sama bersungguh-sungguh beribadah puasa, agar ketakwaan sebagai tujuan puasa bisa diraih bersama-sama. (*)

News Feed