English English Indonesian Indonesian
oleh

Alpha Female: Karier dan Kesetaraan

Oleh: Nurul Wahidah Sulaeman*

Alpha female bukan status yang bisa dan kapan saja diklaim oleh diri sendiri. Statusnya harus ada kesepakan atau pengakuan oleh kelompok lain.

Alpha adalah huruf pertama dalam bahasa Yunani. Karenanya menandakan anggota kelompok yang teratas. Alpha female merupakan istilah yang lahir dari dunia ilmu perilaku fauna. Para penelliti fauna sudah lama menemukan bahwa spesies fauna yang hidup berkelompok memiliki strata sosial di dalamnya. Ada anggota kelompok yang dominan, memimpin, dan juga menguasai hak untuk kawin (Henry Manampiring: Alpha Grils Guide).

Alpha female juga bukan status yang bisa dan kapan saja diklaim oleh diri sendiri, tetapi statusnya harus ada kesepakan atau pengakuan oleh kelompok lain. Istilah ini sering disamakan dengan Miss Independent, padahal sifat independen merupakan salah satu karakteristik alpha female. Mereka memiliki power dan pengaruh atas orang lain.

Alpha female diasosiasikan dengan ambisius, pekerja keras, sangat percaya diri, dihormati, dan disegani. Dalam dunia kerja, mereka dapat terlihat dari kecerdasan, kepemimpinan, dan kharisma. Mareka juga dapat posisi kunci dalam memimpin puluhan atau ratusan orang. Kelompok ini sering dipertanyakan, apakah berhubungan dengan bawaan lahir atau dikembangkan.

Karakter Sendiri

Jawabanya adalah tidak karena tidak semua orang terlahir dengan faktor-faktor pendukung. Contohnya tidak semua orang lahir dengan kecerdasan atau bakat yang sama. Di antara mareka yang lahir dari faktor-faktor pendukung tersebut, tidak semuanya memiliki tekad yang kuat, komitmen, dan kerja keras untuk mengembangkan potensi. hanya sedikit saja Perempuan yang akhirnya benar-benar menjadi alpha female.

Sekarang ini, masyarakat harusnya open minded terhadap pernyataan kesetaraan gender: wanita setara dengan laki-laki. Menjadi seorang alpha female bukan hal mudah, apalagi kita yang masih hidup dalam budaya patriarki. Perempuan masih di bawah satu level dari laki-laki. Perempuan tidak perlu sekolah tinggi-tingi karena pada ujungnya akan kembali ke formula awal: di dapur.

Ada yang salah memahami ketika seorang perempuan yang ingin berhasil di dunia kerja, harus berperilaku sama dengan laki-laki. Itu sama sekali tidak benar karena kesuksesan perempuan di dunia kerja harus memperhatikan skill komunikasi. Keahlian berkomunikasi yang efektif adalah salah satu skill alpha female. Ini adalah pekerjaan yang sangat menonjol. Sehingga keahlian ini bisa dilihat dari beberapa hal, mulai dari berani bertanya, kemaampuan berpartisipasi dengan kultur perusahaan, presentation skill, listening and note-takong skill, kegigihan, dan keuletan.

Melalui pemahaman yang mendalam terkait dengan konsep ini, kita dapat membangun pandangan yang lebih kepada perempuan. Menghargai berbagai peran dan juga merayakan keberhasilan mareka dalam berkontribusi. Baik itu dalam sektor pemerintahan maupun swasta. Konsep alpha female juga memberikan pemahaman bahwa wanita tidak hanya dapat, tetapi juga berhasil mengambil peran yang sangat mendominasi

Sangat Berpengaruh

Dalam dunia politik, keikutsertaan perempuan juga sangat dibutuhkan. Persentase kuota yang disediakan 30 persen pada pemilu. Peningkatan partisipasi perempuan penting supaya pengambilan keputusan politik yang lebih akomodatif dan substansial. Kenyataannya saat ini partisipasi perempuan masih rendah. Rendahnya angka partisipasi tersebut menunjukkan bahwa isu kebijakan terkait kesetaraan gender masih sangat berpengaruh.

Seorang pemimpin perempuan yang sejati adalah mareka yang dapat berkontribusi membentuk sturuktur sosial. Mereka dapat terus berjalan secara alamiah, memilih jalur kerier mereka sendiri dan merancang masa depan sendiri. Dalam ajaran Islam, perempuan dianjurkan untuk mengembangkan diri, berperan aktif dalam masyarakat, serta menjadi teladan bagi yang lainnya dalam hak akhlak dan perilaku yang baik.

Dengan adanya alpha female, menunjukkan sosok tersebut tidak hanya ditemui ketika seorang perempuan mampu terpilih sebagai anggota legislatif saja. Nyatanya banyak perempuan alpha ditemukan dalam lingkungan pekerjaan yang menempati posisi penting sebagai manajer, CEO, maupun pimpinan redaksi. Ini membuktikan bahwa konsep alpha female dapat mendukung kesetaraan gender. (*)

*Penulis merupakan Mahasiswi S2 Ilmu Administrasi Publik Program Pascasarjana (PPs) Universitas Negeri Makassar (UNM)

News Feed