English English Indonesian Indonesian
oleh

Pusat Kolaborasi Riset Arkeologi Sulawesi, Jadi PKR Pertama di Bidang Sosial Humaniora

FAJAR, MAKASSAR-Universitas Hasanuddin (Unhas) mencapai prestasinya dengan berhasil meloloskan dua proposal Pusat Kolaborasi Riset (PKR) pada tahun 2023. Kedua PKR tersebut merupakan PKR Arkeologi Sulawesi dan PKR Mikroba Karst.

Menariknya, PKR Arkeologi Sulawesi yang diketuai oleh Prof. Dr. Akin Duli, M.A. menjadi PKR pertama di Indonesia yang fokus pada bidang Sosial Humaniora. Menurut Prof Akin, pada tahun pertama, pihaknya menjalankan tiga dari empat agenda yang telah dijadwalkan. Pertama, Rapat Koordinasi Internal yang diselenggarakan pada akhir Oktober; kedua, Pelatihan Penelitian Multidisipliner; dan ketiga, Rapat Penyusunan Roadmap yang dirangkaikan dengan Peresmian PKR Arkeologi Sulawesi. Agenda keempat, yaitu Pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah, direncanakan akan diselenggarakan pekan depan. “Kami berharap PKR ini dapat menghasilkan artikel-artikel yang terindeks Scopus dan terafiliasi PKR Arkeologi Sulawesi per tahunnya,” ungkap Prof. Akin dalam laporan kegiatan PKR tersebut (16/11/2023).

Kepala OR Arkeologi Bahasa dan Sastra BRIN, Dr. Herry Jogaswara menyatakan, rasa bangganya atas seleksi yang ketat dan objektif dalam pemilihan PKR. Hanya empat proposal PKR yang berhasil lolos dari puluhan proposal lainnya, menjadikan total 23 PKR yang tersebar di beberapa universitas negeri. “Saya melihat persiapan roadmap yang sangat serius. Meskipun terdapat sedikit tawa, namun diskusi hingga malam (15/11/2023) semakin intens, memberikan harapan besar pada PKR Arkeologi Sulawesi,” katanya.

Direktur Pendanaan Riset dan Inovasi BRIN, Dr. Ajeng Arum Sari, menyampaikan, pihaknya terbuka terhadap proposal-proposal penelitian dengan berbagai skema yang ditawarkan oleh BRIN. “Semoga PKR Arkeologi Sulawesi dapat menjadi langkah penting dalam meningkatkan penerimaan proposal-proposal bidang Sosial Humaniora yang kami (BRIN) danai dengan berbagai skema penelitian,” ujarnya.

Deputi Bidang Sumber Daya Manusia dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (SDM IPTEK) BRIN, Dr. Edy Giri Rachman Putra menegaskan bahwa PKR setara dengan Pusat Riset (PR) di BRIN, meskipun strukturnya bersifat eksternal. Ia menggarisbawahi pentingnya kolaborasi antara PKR dan BRIN.

Penamaan PKR Arkeologi Sulawesi menjadi contoh kreativitas, menonjolkan kekhasan tanpa terlalu spesifik atau umum. “Semoga hal ini dapat menginspirasi proposal PKR selanjutnya untuk menampilkan keunikan nama dan ide. Penamaan ‘Sulawesi’ bukan hanya mencerminkan wilayah, melainkan karena Pulau Sulawesi memiliki keunikan yang dapat dikaji oleh berbagai bidang ilmu dan dari berbagai asal daerah/negara. Skema PKR hadir untuk memberikan dampak, baik itu sosial, lingkungan, maupun teknologi,” jelasnya. (*/)

News Feed