English English Indonesian Indonesian
oleh

Perbankan Jaga Stabilitas Sistem Keuangan di Sulsel (3-selesai)

Oleh: Marsuki

(Guru Besar FEB Unhas dan Komisaris Independen BSSB)

Salah satu lembaga strategis yang menentukan dapat terjaganya tren perkembangan stabilitas system keuangan, yakni sector perbankan. Indonesia sudah dikenal sebagai negara berbasis bank (bank based economy) karena perannya yang sangat strategis menjadi lembaga perantara keuangan (financial intermediation) yang memberikan layanan berbagai jasa keuangan yang sangat dibutuhkan masyarakat maupun pelaku ekonomi terkait lainnya. 

Sesuai data yang diterbitkan otoritas moneter BI dan otoritas keuangan OJK bahwa selama triwulan 1-2023, kondisi umum kinerja perbankan konvensional di Sulsel cenderung stabil. Seperti ditunjukkan oleh beberapa indicator kiner keuangan secara industry. Walaupun, Return on Asset (ROA) perbankan sedikit lebih rendah dibandingkan ROA periode sebelumnya, 0,82% (yoy) sebagai akibat terjadinya penurunan laba 2,51% (yoy) yang lebih rendah dibanding peningkatan asset perbankan yang tumbuh lebih besar, 7% (yoy). 

Termasuk Rasio Beban Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) tercatat meningkat. Rasio BOPO, sebesar 76,51% dibanding periode sebelumnya. Ini disebabkan akibat peningkatan beban operasional yang lebih tinggi dibandingkan peningkatan pendapatan operasional dari periode sebelumnya. 

Meskipun demikian, tampaknya kinerja penghimpunan dana masyarakat, DPK perbankan tetap menunjukkan peningkatan lebih tinggi dari periode sebelumnya, 6,29% (yoy). Peningkatan DPK terjadi dimungkinkan sebab meningkatnya komponen giro, sebesar 18,58%, tabungan tumbuh 4,89%, dan deposito 1,89% (yoy). 

News Feed