English English Indonesian Indonesian
oleh

Menyalipnya Anak Muda dalam Kontestasi Politik

          Belum lagi, anak muda yang lahir dari rahim seorang pejabat negara/daerah atau seorang “Sultan”.  Mereka yang konon dianggap sebagai kader “lift” partai politik, meskipun sebagai pendatang baru dalam dunia politik, tapi kekuatan politiknya jauh lebih besar dibandingkan dengan kader “anak tangga”. Tapi, kita juga tidak bisa menganggap enteng anak muda yang lahir dari rahim organisasi, meskipun sering dianggap tidak memiliki kekuatan ekonomi, namun modal empiris dan investasi sosial yang selama ini dibangun, menjadi kepingan-kepingan puzzle yang jika disatukan akan menjadi frame yang baik.

          Anak muda sebagai kontestan juga akan memantik partisipasi politik anak muda lainnya yang dianggap masih pasif atau apatis. Sebuah ekspektasi untuk mematahkan pesimisme kita terhadap angka melek politiknya anak muda yang masih rendah. Kini, kita akan menunggu gerakan-gerakan politik dan kampanye yang dibangun oleh anak muda itu sendiri, apakah mampu membuktikan dirinya sebagai new trendsetter dalam politik yang dikonrvesi melalui suara elektoral.

          Pada intinya setiap kontestan tetap harus berhati-hati pada lalu lintas kontestasi politik ini. Terkhusus, para politisi senior atau petahana, agar tetap mengenakan “sabuk pengaman” dan terus memerhatikan “mesin dan bahan bakarnya” sebelum jalan agar tidak disalip dari sebelah kiri oleh para politisi muda kita. (*)

News Feed