Pergerakan masyarakat Indonesia ke kampung bahkan ke luar negeri sangat tinggi. Menjelang lebaran dan sesudah lebaran jalan- jalanan sangat padat dan macet. Pusat perbelanjaan dan tempat wisata, sangat padat. Alat transportasi darat, laut, dan udara. Singkatan Mudik artinya Menjalin Ukhuwah dalam Ikatan Kekeluargaan. Ini akibat sejak pandemi Covid -19, pelarangan mudik sehingga hari raya Idul Fitri kali ini terjadilah eforia mudik.
Sekarang untuk Covid -19, di bandara tidak ada lagi perlu test PCR. Hal ini bukan berarti kita harus lengah, tetap harus waspada. Karena pemberitaan media massa menginformasikan penyakit hepatitis akut tiba-tiba menginfeksi banyak anak di dunia. Hepatitis misterius pertama kali dilaporkan pada 15 April 2022 oleh Inggris. WHO lalu menyatakan penyakit tersebut dalam Disease Outbreak News (DONs).
Laporan sampai tanggal 1 Mei terdapat 228 kasus hepatitis akut di 20 negara, 10 % perlu melakukan tranpalantasi hati. Prof Zubairi Jurban mengemukakan tiga anak Indonesia meninggal dunia. Hasil studi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS menunjukkan virus Adenovirus 41 menyebabkan gastroenteritis pada anak-anak. Studi tersebut telah mengesampingkan paparan penyakit termasuk Covid -19, virus hepatitis A, B, dan C, hepatitis autoimun dan penyakit Wilson.
Sembilan kasus hepatitis akut misterius pada anak di Albama, terjadi antara Oktober 2021 dan Februari 2022. Gejala awalnya muntah, diare, radang pada saluran pernapasan atas. Selama perawatan mata dan kulit menguning, serta organ hati yang membesar. Sehingga akan terjadi gagal hati akut. Jadi masyarakat tetap harus menjaga kebersihan tangan, menghindari orang yang sakit, menutup saat batuk atau bersin, serta menghindari menyentuh mata , hidung atau mulut. Virus yang diketahui menjadi penyebab hepatitis, adenovirus, biasanya menyebar melalui kontak dekat, droplet.
