Pertanian menjadi mesin penggerak utama ekonomi Sulsel. Meningkatnya produksi padi dan rumut laut menjadi salah satu diantara fenomena yang disebutkan BPS dalam rilisnya.
Hal ini tentu sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam mendorong sektor pertanian sebagai penyangga pangan nasional. Bahkan nilai ekspor rumput laut (dalam golongan barang ekspor biji-bijian berminyak) ke luar negeri pada tahun 2021 tumbuh hingga 33,19 persen.
Mobilitas penduduk Sulsel yang semakin tinggi ternyata sejalan dengan peningkatan akitivitas ekonomi secara umum. Konsumsi rumah tangga dan konsumsi pemerintah pun mengalami peningkatan selama tahun 2021 ini. Pada google mobility index, aktivitas masyarakat di tempat perdagangan retail dan rekreasi lebih tinggi dari baseline days, artinya aktivitas di tempat perdagangan meningkat dibandingkan masa sebelum pandemi.
Dan sektor perdagangan memang tercatat kembali bangkit, utamanya perdagangan kendaraan bermotor yang semakin diminati masyarakat pada kuartal terakhir tahun 2021. Efek kebijakan PPNBM ternyata mampu mendongkrak penjualan kendaraan bermotor selama tahun 2021.
Menarik nantinya untuk melihat ekonomi ke depannya, apakah ekonomi Sulsel dapat tumbuh lebih baik lagi, atau kembali melemah, mengingat terjangan omicron yang kembali menghambat mobilitas penduduk.
Kembali pada sektor pertanian sebagai sumber utama pertumbuhan ekonomi Sulsel, tentu harapan yang tinggi adalah kesejahteraan petani yang semakin meningkat pula. Meski Sulsel berhasil mengikis angka kemiskinan baru-baru ini dari 8,99 persen menjadi 8,53 persen (periode September 2020 dan 2021), namun kenyataannya mayoritas masyarakat miskin bekerja di sektor pertanian.
