English English Indonesian Indonesian
oleh

Ekonomi Sulsel Bergantung pada Pertanian

Kesejahteraan Petani
NTP memberikan gambaran secara makro mengenai kesejahteraan petani. Secara konsep NTP menyatakan tingkat kemampuan tukar atas barang-barang (produk) yang dihasilkan petani di pedesaan terhadap barang/jasa yang dibutuhkan untuk konsumsi rumah tangga dan keperluan dalam proses produksi pertanian.

NTP di Sulsel untuk pertama kalinya bisa menyentuh angka 100 tepatnya 100,37 pada Desember 2021. Selama ini NTP di Sulsel selalu berada di bawah angka 100. Hal ini mengindikasikan bahwa para petani relatif tidak bisa menikmati hasil pertaniannya untuk memenuhi kebutuhan mereka. Ada permasalahan petani yang perlu mendapat perhatian serius.

Pertumbuhan ekonomi di sektor pertanian seakan kurang berarti karena belum bisa mensejahterakan petani. Pertumbuhan ekonomi hanya dinikmati segelintir orang sedangkan rumah tangga petani sulit untuk bisa meningkatkan taraf hidup.

Pemerintah melalui Kementerian Pertanian pernah mencanangkan tiga pilar peningkatan kesejahteraan petani. Terdiri atas reformasi pertanian, intensifikasi produksi, serta peningkatan akses pasar. Cita-cita yang sangat mulia, sayangnya gemanya kini sudah tidak ada. Program reforma agraria melalui redistribusi tanah, legalisasi aset, dan bantuan pemberdayaan
masyarakat berpenghasilan rendah begitu sulit dijalankan.

Intensifikasi produksi dan akses pasar terhadap produk potensi ekspor belum memberikan hasil yang maksimal. Sebut saja sawit yang mulai banyak digandrungi petani di Sulsel justru mencatatkan harga jual terendah di Indonesia tahun lalu. Padahal, dalam proses produksi cukup besar.

News Feed