English English Indonesian Indonesian
oleh

BTN Tambah Direksi demi Perkuat UMKM

Dana murah BTN tergolong kecil. Oleh karena itu, perseroan ingin memperkuat dana pihak ketiga (DPK) ritel. ’’Sampai saat ini memang (DPK ritel) dibanding dana institusi tumbuhnya masih lebih pelan. Walaupun tabungannya masih tumbuh 6 persen. Artinya, kami ingin tumbuh lebih cepat lagi dari kondisi saat ini,” bebernya.

BTN juga berencana membentuk satu direktorat baru lagi, yaitu direktorat digital sales untuk menggenjot bisnis digital sales application. Terutama mobile apps, cash management, serta electronic data capture (EDC).

Sehingga, perseroan mampu mendorong bisnis retail funding dan current account savings account (CASA) ke depan. ’’Kita sudah dapat pemimpinnya. Dalam waktu dekat akan join ke BTN,” ungkap alumnus Universitas Sumatera Utara itu.

Nixon menyatakan, rasio CASA BTN paling tertinggal di antara bank Himbara lain. Hanya 53,7 persen terhadap total DPK. Sedangkan, rasio CASA Bank Mandiri mencapai 79,4 persen, BNI sebesar 71,2 persen, dan BRI 64,4 persen.

Sepanjang 2023, BTN berhasil menghimpun DPK sebesar Rp 349,93 triliun. Meningkat 8,7 persen dibandingkan 2022 yang tercatat Rp 321,93 triliun. Dari jumlah tersebut, kontribusi dana murah atau CASA mencapai Rp 188 triliun. Naik 20,4 persen year-on-year (YoY) senilai Rp 156 triliun.

’’Jadi, kami mau speedup pertumbuhan DPK ritel dan pertumbuhan DPK dari CASA. Sehingga kita akan memiliki cost of fund yang lebih murah lagi ke depan,” pungkas Nixon. (han/c6/dio/jpg/zuk)

News Feed