English English Indonesian Indonesian
oleh

Suplai BBM untuk Kapal dan Penerangan Warga di Pulau Terluar Pangkep

FAJAR, PANGKEP- Suplai BBM jenis solar dan bensin untuk masyarakat di pulau terluar Pangkep terus dimaksimalkan. Upaya itu untuk mencegah terjadinya kembali kelangkaan BBM oleh nelayan yang bermukim di Pulau Sapuka, Kecamatan Liukang Tangaya.

Kehadiran sub penyalur pertamina di Pulau Sapuka, Kecamatan Liukang Tangaya sangat membantu suplai BBM untuk kapal-kapal nelayan dan penerangan warga di malam hari. Apalagi Pulau Sapuka ini merupakan wilayah terluar Kabupaten Pangkep yang terletak di perbatasan antara Kabupaten Lombok, Nusa Tenggara Barat dengan perairan Kecamatan Liukang Tangaya, Kabupaten Pangkep.

Saat FAJAR berkunjung ke Pulau Sapuka beberapa waktu lalu, itu memakan waktu hingga 24 jam lebih dari Pelabuhan Maacini Baji, Pangkep. Akses masih terbatas, kehadiran BBM disana sangatlah menopang perekonomian masyarakat pulau, lantaran mereka memakai BBM sebagai bahan bakar untuk mencari ikan di laut lepas. Bahkan, rumah-rumah penduduk disana penerangannya membutuhkan bahan bakar ini sebagai pelita agar dapat menerangi saat malam hari.

Salah seorang warga Pulau Sapuka, M Ramlan mengaku kebutuhan solar untuk kapal-kapal nelayan sudah tersedia full sebulan terkahir. Setelah sebelumnya harus menunggu berbulan-bulan agar stok solar kembali tersedia di sub penyalur yang ada di Pulau Sapuka.

Dikatakan bahwa, selama bertahun-tahun kebutuhan solar untuk ratusan nelayan yang bermukim ratusan mil dari Ibu Kota Kabupaten Pangkep itu diperoleh dari Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) atau dari Kota Makassar karena jaraknya yang lebih dekat daripada harus menempuh perjalanan hingga semalaman di atas kapal laut.

News Feed