English English Indonesian Indonesian
oleh

Pemerataan Pendidikan, Komunitas Guru ke Pelosok untuk Pendampingan Anak

FAJAR, PANGKEP—Meski berada di pelosok, tak menyurutkan langkah para guru dan relawan yang tergabung dalam Guru Hebat Berbagi (GHB) untuk menyambangi anak-anak yang ada di pedalaman Kabupaten Pangkep.

Walaupun harus melintasi medan yang rumit, kendaraan roda dua tidak mampu melalui jalur tersebut, terpaksa harus ditempuh dengan berjalan kaki menuju ke salah satu Sekolah Dasar (SD) yang terletak di perbatasan Kabupaten Pangkep dan Kabupaten Barru.

Akses jalurnya mendaki berada di bawah kaki bukit, sehingga untuk sampai ke sekolah ini harus dengan berjalan kaki. Bagi Ketua GHB Pangkep, Ridwan motivasi awalnya itu hanya ingin agar anak sekolah selepas pulang dari sekolah tetap mendapat pendampingan dari gurunya. Seperti mengerjakan Pekerjaan Rumah (PR), ide ini mulai digagas tahun 2021, dimulai dari anak-anak sekolah di tempatnya, kemudian kini meluas dengan sasaran 13 SD yang berada di pedalaman, termasuk di perbatasan Pangkep dan Kabupaten Barru itu tepatnya di SDN 42 Waetuo, Kecamatan Mandalle.

“Jadi kita tergabung dalam komunitas, ada guru, relawan dan guru penggerak. Ini dalam komunitas GHB kami turun memberi pendampingan ke anak-anak sekolah yang cukup jauh aksesnya dari perkotaan, harapan kami agar informasi itu sampai, termasuk metode belajar yang berbeda kami terapkan agar anak-anak bisa lebih antusias dan bahagia saat mengerjakan tugas PR dari sekolahnya,” paparnya.

Kata Ridwan, pendampingan ini dilakukan dengan dasar ingin memberi pendampingan lebih kepada pelajar SD di pedalaman, seperti yang terletak di perkampungan kaki karst, hingga ke pesisir yang sulit dijangkau kendaraan. Seperti saat rombongan GHB ini menyambangi perkampungan pesisir di Kampung Buttue, Desa Kanaungan, Kecamatan Labakkang.

News Feed