English English Indonesian Indonesian
oleh

Kisah Jemaah Haji Khusus Asal Maros, Ibadah Maksimal dengan Akses Hotel Dekat Masjidil Haram dan Nabawi

FAJAR, MAKKAH—  Naik haji tentu menjadi impian setiap muslim. Apalagi jika mendapat fasilitas dan akses yang sangat dekat dengan Masjidil Haram. Tentunya sangat diidam-idamkan.

FAJAR berkesempatan mengunjungi hotel salah satu jemaah asal Kabupaten Maros, Hj ST Ramlah Sukkara di kompleks Zam-zam tower yang berada di sekitar pelataran Masjidil Haram. Movenpick Makkah, Hotel yang berada di dalam Zam-zam tower ini sangat mudah diakses. Mobil berhenti tepat di basement tak perlu berjalan kaki dari terminal yang berjarak sekitar 1 kilometer cukup dengan eskalator, langsung akses ke pelataran Masjidil Haram.

Hotel Movenvic berada di di dalam kompleks Zam-zam tower. Begitu berjalan masuk dari pintu langsung ke kiri. Disana sudah ada belasan lift untuk akses langsung ke Movenpick. Ini berada di lantai 11 lobinya, sementara kamar-kamar jemaah mulai di lantai 12.  Hj Ramlah yang ditemui bersama sang suami sudah berada di lobi hotel. Kemudian mengajak FAJAR untuk langsung ke kamarnya. Disana, Hj Ramlah bercerita bahwa ia mendaftar Haji Plus ini pada 2018 lalu. Haji plus dipilihnya lantaran ia merasa ajal dapat menjemputnya kapan saja.

Dengan haji plus menurutnya daftar tunggu bisa lebih cepat daripada haji reguler. “Sebernya saya daftar di reguler, cuman saya tarik kemudian saya pindahkan untuk daftar di haji plus. Karena daftar tunggu itu. Kita tidak tahu kapan ajal menjemput. Sehingga berpikir untuk menyegerakan mengingat daftar tunggu haji plus lebih cepat,” jelasnya.

Diketahui bahwa, haji plus merupakan program haji yang juga berasal dari Kementerian Agama, atau bisa disebut dengan ONH plus. Ini juga memiliki batasan kuota pemberangkatan tiap tahunnya. Namun waktu daftar tunggunya lebih cepat, berkisar 5-9 tahun melalui travel yang terdaftar resmi nantinya diberangkatkan.  Hj Ramlah yang merupakan pengusaha kelahiran Kabupaten Sidrap ini berangkat haji plus tergabung dalam konsorsium travel dari Kota Jakarta. Namun, ia sendiri punya travel yang dikelolanya yaitu PT Tiga Mandiri  As’saadah Wisata, ini memberangkatkan 15 orang jemaah yang berasal dari Sulawesi Selatan, Nabire dan Kalimantan. Sehingga pihaknya bergabung secara konsorsium dengan travel lainnya. “Kita tergabung dalam satu travel konsorsium jadinya, Alhamdulillah untuk di travel saya sendiri itu jemaahnya dari berbagai daerah.

News Feed