Tak semua orang beruntung. Dalam kehidupan ini, ada kelompok yang berekonomi sangat sulit.
Asyifa Milani Sabri, satu di antaranya. Bocah perempuan itu merupakan anak ceria yang berada di SPBU Tamalanrea. Syifa panggilannya. Saban hari menghabiskan waktu di daerah SPBU untuk membantu ibunya mencari nafkah
Keadaan terpaksa membuat anak yang seharusnya bisa bermain bersama temannya tanpa harus memikirkan cara mencari uang di umurnya yang masih kecil.
Syifa merupakan anak kelas 1 Sekolah Dasar. Dengan ketekunannya, Syifa terus masuk sekolah dan belajar membaca serta menulis yang diajarkan oleh gurunya.
Jam pulang sekolah Syifa sekitar pukul 10.00 Wita. Setelah pulang, Syifa istirahat di rumah, lalu lanjut membantu ibunya mencari uang pada sore hari.
Dengan keikhlasannya membantu orang tua, Syifa merapikan dan menjaga sandal dan sepatu orang yang ingin menunaikan ibadah yang ada di musala SPBU.
Dengan teliti, Syifa juga menjaga kendaraan yang terparkir di sekitaran musala agar mendapat imbalan dari yang sang pemilik. Keceriaan membuat ia tidak pernah mengeluh dalam mendapatkan uang untuk membatu ekomoni orang tuanya.
Bercanda hingga berbalas pantun menjadi pengisi waktu kosong antara Syifa dengan Illang, temannya yang berada di sana. Illang merupakan teman dekat Syifa yang juga menemani Syifa untuk menjaga sandal dan motor pengunjung.
Tukar cerita hingga membicarakan game membuat mereka lebih larut dalam menghabiskan waktu bersama. Pada saat itu, tidak ada orang lagi yang ke musala sehingga Syifa ingin menghitung uang yang telah dia kumpul.