English English Indonesian Indonesian
oleh

Pertunjukan “To’dopuli di Negeri Siam”, Representasi Simbolik Perjuangan Daeng Mangalle

Di berbagai sudut, di kiri kanan monumen Daeng Mangalle, dengan iringan music dan vocal yang menyayat, beberapa aktor dengan ekspresi terhuyung-huyung menyampaikan dialog yang menggambarkan Daeng Mangalle dimakamkan dalam sejarah sebagai Pangeran Perang dari Makassar. Ia To’dopuli berselempang siri’ na pacce.

Ia memegang teguh pada setiap kata dan perbuatan. Berpegang teguh pada nilai-nilai kebenaran. Teguh tak tergoyahkan pada hati yang suci-bersih. Di akhir dialog, Daeng Mille (diperankan Arham) menyampikan semacam pesan:“Daeng Mangalledi Negeri Siam, sepanjang hidupnya selalu membangkitkan spirit yang pantang menyerah. Ia tidak pernah takut pada ketakutan. Ia berani mengambil risiko. Ia mati Syahid fisabilillah. To’dopuli!”

Dari kursi penonton, penulis naskah sekaligus sutradra Dr. Asia Ramli, M.Pd., membawa dua putera Daeng Mangalle yang masih kecil ke atas panggung di depan munumen Daeng Mangalle, dan sambil mencari-cari kacamatanya yang terselip di bajunya, ia pun mencari-cari teks di dalam HP-nya, lalu membaca seperti berkisah kepada penonton: “Dua anak ini adalah representasi dari dua bangsawan putera Daeng Mangalle yang tersisa di Negeri Siam. Keduanya dibawa ke Perancis pada masa pemerintahan Louis XIV.

Dua bangsawan ini menjadi anggota legiun pasukan Perancis. Mereka menjadi prajurit hebat. Seorang diantaranya menjadi pasukan angkatan laut Perancis yang diberi gelar Louis Dauphin Makassar. Mereka dibawa ke Negeri Napoleon”.

Lalu Sang penulis/sutradara diapit dua anak kecil itu bersimpuh di depan Monumen Daeng Mangalle. Musik dan vokal kian menyayat, lalu secara perlahan berhenti bersamaan dengan redupnya cahaya dan juga video art di layer LID. Pertunjukan selesai. (rls/*)

News Feed