English English Indonesian Indonesian
oleh

Sosialisasi IKON, Perpusnas Dorong Pelestarian Naskah Kuno

MAKASSAR, FAJAR — Perpustakaan Nasional Republik Indonesia menggelar sosialisasi Ingatan Kolektif Nasional (IKON) di Hotel Arya Duta, Makassar, Kamis, 25 April. Program ini merupakan langkah Perpusnas mendorong pelestarian naskah-naskah kuno di Indonesia.

Sulsel sendiri sudah menyumbang satu maha karya naskah yang tidak hanya terregistrasi pada IKON, bahkan UNESCO, yakni I La Galigo.

Ketua Dewan Pakar IKON, Muchlis Paeni mengatakan, Sulsel perlu mendorong naskah-naskah kuno daerah untuk terregistrasi ke dalam IKON. Apalagi, peradaban masyarakat Bugis – Makassar salah satu yang unik dan intelek, sebab memiliki aksara khusus, yakni lontarak

Kata ia, naskah nusantara merupakan endapan atau rekaman ingatan warisan intelektual bangsa.

“Keunggulannya adalah kita memiliki aksara oleh para pendahulu untuk dituliskan. Bangsa yang memiliki aksara dan tulisan adalah identitas terhadap begitu hebatnya suatu suku bangsa tersebut,” ujar Muchlis Paeni.

Naskah-naskah kuno daerah itu juga merupakan identitas lokal suatu daerah bahkan secara nasional. Ia juga dapat dijadikan sebagai sumber pengetahuan berdasarkan kearifan lokal.

“Naskah yang kita miliki sebenarnya adalah suatu warisan pustaka karya intelektual yang tidak sekali jadi. Karena itu naskah Lontara kita sama dengan karya ilmu pengetahuan yang diselesaikan para sarjana ataupun ilmuwan,” terangnya.

Naskah-naskah lontarak di Sulsel, kata Muchlis tidak boleh terhenti pada versi yang lama saja. Sebab, jika ingin dijadikan sebagai sumber ilmu, maka harus terus dilakukan revisi, pembetulan, pembenaran, misalnya 50-100 tahun sekali ada versi barunya.

News Feed