Geliat Ramadhan California: Tren “Week End” Zakat
Oleh: Muhammad Amri (Dosen IAIN Ternate/Awardee LPDP PKU-MI/Mahasiswa Doktoral Universitas PTIQ Jakarta/Peserta Short Course PKU-MI di University of California Riverside (UCR) Amerika Serikat)
Kota California yang identik dengan jargon hidup bebas dan penuh mimpi, ternyata memiliki latarbelakang etnis yang sangat beragam meskipun semua terdengar menggunakan american english. Hidup di California mungkin sedikit berbeda dengan negara bagian lain di Amerika, persentase masyarakat dari kalangan ras putih kelihatan tidak dominan malah terkesan minim dibandingkan ras latin, afrika, dan bahkan asia. Keragaman ras dan warna kulit inipun dibarengi ragam keyakinan yang sangat heterogen. Tidak hanya terbatas pada beberapa kepercayaan mainstream melainkan hampir semua jenis kepercayaan mendapatkan ruang dan pengakuan yang sama.
Umat Islam California cukup mendapatkan ruang yang luas untuk mengekspresikan serta menjalankan rutinitas keagamaan. Pembentukan komunitas muslim yang berbasis asal negara menjadi cikal bakal sekian Islamic Centre yang terbentuk secara perlahan dan terus berkembang. Sebut saja di bilangan Los Angeles, San Benardino, Corona, Irvine dan Riverside telah memiliki beberapa simpul Islamic Centre yang menyediakan rangkaian kegiatan Ramadhan seperti Ifthar dan Shalat Tarawih berjamaah yang diinisiasi masing-masing oleh organisasi muslim yang berasal dari India, Timur Tengah, Turki, dan adapula Indonesia.
Tentu dengan serangkaian tatanilai yang harus diindahkan oleh setiap penyelenggara yang harus ditaati menyesuaikan dengan aturan state setempat. Setiap Islamic Centre dikelola secara mandiri oleh setiap foundation ataupun association yang terlihat sangat menonjolkan ciri dan karakter asal negara masing-masing. Dapat ditebak ketika prosesi ifthar pada masjid Riverside misalnya yang dikelola komunitas muslim India, Pakistan dan Middle East menyajikan makanan yang sangat bernuansa India-Arabian.