English English Indonesian Indonesian
oleh

Cara Unik Warga Findaria Eratkan Silaturahmi, Gelar Bukber Andalkan Swadaya

MAROS, FAJAR–Ikatan Keluarga Bumi Findaria Mas menggelar buka puasa bersama, Minggu (31/3/2024). Berlokasi di Musala Haji Abd Asiz di Blok H.

Perumahan ini berlokasi di Jalan Poros Pammanjengan, Desa Moncongloe, Kecamatan Moncongloe, Kabupaten Maros. Di perumahan ini, mayoritas warganya merupakan kaum urban.

Atas alasan itu, hingga kini, belum ada struktur pemerintahan terkecil berupa RT dan RW di kompleks itu. Warga mendirikan paguyuban sendiri. Namanya Ikatan Keluarga Bumi Findaria Mas alias IK BFM.

Dalam buka puasa bersama, panitia sengaja memilih hari Minggu. Alasannya, agar seluruh warga bisa bergabung, mengingat sebagian besar pekerja libur saat weekend.

“Terima kasih telah datang,” kata Hakim, Koordinator Penasihat Ikatan Keluarga Bumi Findaria Mas kepada para warga yang datang.

Kebersamaan memang terbangun erat di internal paguyuban. Ikatan menyatukan mereka, meski rumah berbeda blok. Dari depan hingga ke belakang, mereka menyatu.

Termasuk dalam acara buka puasa bersama ini. Mereka swadaya mengumpulkan dana, lalu kelompok ibu-ibu kebagian tugas berbelanja bahan kebutuhan, termasuk memasak.

Dalam tausiah jelang berbuka, Ustaz Firdaus menyampaikan pentingnya mengisi Ramadan dengan amaliah. Bahkan, janji-janji baik Allah tertuju bagi hamba yang mengisi Ramadan dengan penuh keseriusan beribadah.

Selama Ramadan, setan dibelenggu. Hanya saja, ada dua jenis setan, yakni dari kelompok manusia dan jin. Jika masih ada perbuatan tercela salama bulan suci, itu berarti pelakunya adalah setan dari kelompok manusia.

PAGUYUBAN. Suasana buka puasa bersama Ikatan Keluarga Bumi Findaria Mas, Minggu (31/3/2024).

Di dalam kompleks yang berisi hampir 700 unit rumah itu, sebagian besar warga saling mengenal. Hubungan mereka cair dan saling mengunjungi satu sama lain.

Andi Arif, salah seorang penghuni mengapresiasi kebersamaan yang terjalin di dalam Ikatan Keluarga Bumi Findaria Mas. Mereka menganggap keluarga satu sama lain dalam interaksi sosial kemasyarakatan.

Bagi kaum ibu-ibu, mereka juga bersyukur dengan adanya paguyuban ini. Sebab, suami mereka tak lagi jauh meninggalkan rumah lantaran tongkrongan mereka ada di dalam kompleks. (*)

News Feed