English English Indonesian Indonesian
oleh

Hak Angket, Laksana Menanti Godot

Oleh Aswar Hasan
Dosen Departemen Ilmu Komunikasi Fisip Universitas Hasanuddin.

Menanti kepastian jadinya Hak Angket bergulir di DPR RI, laksana menanti Godot.

“Menanti Godot” (“Waiting for Godot”) adalah sebuah drama karya Samuel Beckett yang pertama kali dipentaskan pada tahun 1953. Merupakan salah satu drama paling penting dan berpengaruh dalam sastra modern, sering dianggap sebagai karya utama dalam genre Teater Absurd. Drama ini berputar di sekitar dua karakter utama, Vladimir dan Estragon, yang menunggu kedatangan seseorang bernama Godot. Meskipun Godot tidak pernah muncul, mereka terus menunggu, hari demi hari. Intisari drama ini terletak pada dialog dan interaksi antara Vladimir dan Estragon yang menunggu Godot tanpa melakukan banyak hal.

Selama menunggu, mereka bertemu dengan dua karakter lain, Pozzo dan Lucky, yang memiliki hubungan tuan dan budak. Kedatangan Pozzo dan Lucky memberikan sedikit variasi dalam rutinitas harian Vladimir dan Estragon. Terdapat juga seorang anak laki-laki yang muncul beberapa kali, mengklaim bahwa ia diutus oleh Godot untuk menginformasikan bahwa Godot tidak akan datang hari itu, tetapi pasti akan datang esok hari. Drama ini berakhir tanpa kedatangan Godot, sehingga Vladimir dan Estragon, akhirnya memutuskan untuk pergi. Namun, mereka tetap berada di tempat yang sama. Tidak terjadi pergeseran alias perubahan.

Hikmah dan Pesan drama ini, mencerminkan absurditas sebuah harapan dalam ketiadaan eksistensialisme sebuah percaturan kehidupan. Drama ini sering ditafsirkan melalui lensa eksistensialisme, yang menyoroti absurditas eksistensi manusia dan pencarian dan penemuan sebuah harapan akan makna dalam kekosongan yang tampaknya tak terhindarkan. Menanti Godot menggambarkan pencarian manusia akan tujuan atau makna yang lebih tinggi, yang sering kali terasa sia-sia dan tak terjangkau.

News Feed