English English Indonesian Indonesian
oleh

Hidup Serba Kepalsuan

Oleh; Suf Kasman, Dosen UIN Alauddin Makassar

Hidup penuh kepalsuan. Ya, kini pemuja kepalsuan menguasai jagat butala negeri. Dimana-mana serpihan kepalsuan dipromosikan lalu dipraktikkan demi segurat mimpi-mimpi belaka.

Aku menyaksikan konser kepalsuan menggerogoti generasi millenial kekinian. Menjadikannya irama kepalsuan di bentangan samudera kehampaan. Menebar selaksa simponi kepura-puraan.

Kepalsuan tidak mengenal usia dan jenis kelamin, mayoritas terbelenggu pada lingkaran fana. Rela menukarkan kebaikan dengan serpihan kepalsuan.

“𝘒𝘢𝘮𝘶 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘪𝘬𝘶𝘵𝘪 𝘴𝘦𝘫𝘦𝘯𝘨𝘬𝘢𝘭 𝘥𝘦𝘮𝘪 𝘴𝘦𝘫𝘦𝘯𝘨𝘬𝘢𝘭, 𝘴𝘦𝘩𝘢𝘴𝘵𝘢 𝘥𝘦𝘮𝘪 𝘴𝘦𝘩𝘢𝘴𝘵𝘢 𝘴𝘢𝘮𝘱𝘢𝘪 𝘮𝘢𝘴𝘶𝘬 𝘬𝘦 𝘭𝘶𝘣𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘩𝘰𝘣 𝘱𝘶𝘯 𝘦𝘯𝘨𝘬𝘢𝘶 𝘵𝘦𝘳𝘶𝘴 𝘪𝘬𝘶𝘵𝘪”. Hadits.

Lihatlah generasi kita dijejali Trans Studio Mall, dihipnotis infotainment, diracuni sinetron dan hiburan-hiburan fiktif yang nihil pengamalan nilai-nilai Islami. Kebanyakan serba kepalsuan.

Aku heran, mengapa se-mayapada-ku terperosok terhadap varietas kepalsuan, yang mustahil bisa langgeng. Gaya (𝘴𝘵𝘺𝘭𝘦 𝘧𝘢𝘴𝘩𝘪𝘰𝘯) serba palsu doktrin palsu, kemenangan palsu, supporter (pendukung) palsu, janji palsu, sumpah palsu, ijazah palsu. Palsu keseluruhannya.

Seabrek kepalsuan prominen lalu menjalar di bumi Tamalanrea-ku. Jangan-jangan manusia sultanat-ku tak lebih konstruksi palsu; ia hidup sebagian besar untuk mengkhianati orang lain.

Saudaraku, Bila Anda sukses membangun sebuah mahligai kepalsuan, mungkin bisa membuat orang lain bersukacita padamu (hanya saat itu).

Tapi, kepalsuan apa pun yang engkau pertunjukkan, tidak akan pernah berjaya di kosmos ini, apalagi mau bertahan lama. Kepalsuan cuma mempersulit diri sendiri, ujung-ujungnya akan bumerang!

News Feed