English English Indonesian Indonesian
oleh

Salatlah Sebelum Engkau Disalatkan

Oleh; Suf Kasman, Dosen UIN Alauddin Makassar

Seandainya kamu tahu, betapa dahsyatnya sujud dalam salat, pasti kamu tidak akan mengangkat kepala selama-lamanya. Esensi salat adalah wujud dari salah satu puncak segala kenikmatan. Melelehkan segala rasa yang pernah ada.

Termaktub dalam sanubari kesukacitaan. Saking sreg dan nikmatnya salat, para wali Allah ketika ditawari masuk surga, mereka bertanya kepada malaikat,

“Apakah di Surga masih ada salat? Ibadah salat itu tak hanya membawa ketenangan di dunia, namun juga di akhirat kelak. Ketika perjalanan hidup terasa membosankan. Maka Tuhan memberikan solusi melalui ibadah bernama salat.

“Maka, salatlah dan kebaikan apa saja yang kamu harapkan, tentu kamu akan mendapatkannya” (QS. Al-Baqarah: 110).

Siapa pun menunaikan ibadah salat pasti hatinya merasa tenang. Sebab, salat adalah obat dari segala kegelisahan.

Setiap manusia mendapat 3 panggilan: 𝘗𝘦𝘳𝘵𝘢𝘮𝘢, panggilan salat,

𝘬𝘦𝘥𝘶𝘢, panggilan haji,

𝘬𝘦𝘵𝘪ga, panggilan ke kubur atau kematian.

Malah, sejak lahir, bayi mulai diazankan di telinga kanannya. Itu artinya undangan salat sudah mulai diperkenalkan padanya. Begitu memasuki usia anak-anak, salat mulai dititahkan.

“𝘗𝘦𝘳𝘪𝘯𝘵𝘢𝘩𝘬𝘢𝘯𝘭𝘢𝘩 𝘢𝘯𝘢𝘬-𝘢𝘯𝘢𝘬𝘮𝘶 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝒔𝒉𝒂𝒍𝒂𝒕 𝘬𝘦𝘵𝘪𝘬𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘶𝘮𝘶𝘳 𝘵𝘶𝘫𝘶𝘩 𝘵𝘢𝘩𝘶𝘯. 𝘋𝘢𝘯 𝘱𝘶𝘬𝘶𝘭𝘭𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘣𝘪𝘭𝘢 𝘦𝘯𝘨𝘨𝘢𝘯 𝒔𝒉𝒂𝒍𝒂𝒕 𝘴𝘢𝘢𝘵 𝘣𝘦𝘳𝘶𝘴𝘪𝘢 10 𝘵𝘢𝘩𝘶𝘯. (HR. Tirmidzi).

Apa utilitas & idiosinkrasinya? Di usia tujuh tahun sang bocah baru diperintahkan salat Ketika usia sepuluh tahun enggan salat. Silahkan pukul anakmu itu! Ini kewajiban orang tua untuk mendidik anak-anaknya salat saat usia mereka masih kanak-kanak.

News Feed